Liputan6.com, Kendari - Mantan Wali Kota Kendari, Adriatma Dwi Putra bebas dari Lapas kelas IIB Kolaka, Selasa (1/3/2022). Dia bersama ayahnya, Asrun yang juga pernah menjabat Wali Kota sebelum dia memimpin, menjalani tahanan setelah terjaring OTT KPK terkait kasus suap proyek di Kota Kendari 2018 lalu.
Selama menjalani masa tahanan, Adriatma mengaku hanya sekali di jenguk rekannya, Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir. Adriatma mengaku, Sulkarnain hanya membesuk dia saat ditahan KPK di Jakarta.
"Hanya sekali waktu di Jakarta, di Rutan Kolaka tak pernah," ujarnya saat dicecar awal media di rumahnya.
Baca Juga
Advertisement
Dia enggan melanjutkan berkomentar saat wartawan menanyakan penyebabnya dia hanya sekali dijenguk Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir. Sebelumnya, dia sempat mengungkapkan, ada juga beberapa rekan dekatnya, entah karena kesibukan atau aktivitas yang padat, lupa datang menjenguk.
"Ndak usah masuk kesitu lah (alasan tidak dijenguk wali kota) ya," katanya .
Diketahui, Adriatma Dwi Putra, menjabat ayahnya sebagai Wali Kota Kendari setelah sebelumnya, tumpuk pimpinan Kota Kendari dipegang ayahnya Asrun. Keduanya kemudian, ditangkap KPK terkait kasus suap proyek infrastruktur di Kota Kendari yang ikut melibatkan nama salah satu pengusaha lokal.
Saat maju di Pilwali Kota Kendari, 2017 lalu, Adriatma berpasangan dengan Sulkarnain Kadir. Mereka berhasil unggul dan memimpin Kota Kendari sebelum Adriatma terjerat kasus korupsi sekitar 3 bulan setelah dilantik.
Setelah itu, Sulkarnain Kadir menggantikan posisi Adriatma Dwi Putra sebagai Wali Kota kendari. Dia menjabat sejak 2018 hingga hari ini. Saat ini, Wakil Wali Kota kendari, diduduki oleh istri Adriatma Dwi Putra, Siska Karina Imran.
saksikan juga video pilihan berikut ini:
Aktivitas Adriatma dan Asrun di Lapas
Adriatma Dwi Putra mengatakan, selama di Lapas Kelas IIB Kolaka, lebih banyak digunakan untuk kegiatan positif dan bergaul bersama tahanan lain. Dia mengaku, banyak menghabiskan waktu membaca buku.
"Saya punya banyak waktu membaca buku, saya jadi punya banyak referensi," ujar Adriatma.
Dia juga mengatakan, menghabiskan waktu untuk olahraga kebugaran (gym), badminton dan lari selama di tahanan.
"Saya bersyukur, apa yang tidak sempat saya lakukan waktu menjabat wali kota Kendari karena kesibukan, bisa saya lakukan di penjara,"katanya
Lain dengan Asrun, ayah Adriatma, dia mengaku menghabiskan waktu belajar mendalami ilmu agama. Malah, sudah ada beberapa jus dalam kitab suci Al Quran yang kabarnya sudah dihafalkan Asrun.
Selain itu, dia juga sering memimpin shalat berjamaah. Kemudian, menjadi khatib shalat jum'at di dalam tahanan.
"Tapi, jangan diumbar ya, nanti jadi riya," ujar mantan wali kota Kendari ini.
Dia juga mengatakan, selama di dalam tahanan, banyak menghabiskan waktu dengan belajar membaca dan olahraga. Dengan aktivitas ini, dia mengaku bisa lebih hidup teratur dan sehat.
"saya berterima kasih atas dukungan kerabat, rekan yang sudah memberikan support, bantuan mereka berupa pemikiran, tenaga dan materi, sangat berarti bagi kami selama di tahanan," pungkas Asrun.
Advertisement