3 Poros Capres Diprediksi Akan Beradu di Pemilu 2024

Ketua Dewan Pembina Laskar Ganjar Puan (LGP), Mochtar Mohamad memprediksi besar kemungkinan Pesta Demokrasi 2024 akan diisi tiga poros calon presiden.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 02 Mar 2022, 03:09 WIB
Ilustrasi Pemilu 2024 (Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Hasil survei terbaru SMRC soal siapa capres pilihan para pemilih kritis untuk pemilu 2024 dirilis. Hasilnya, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto menjadi tiga besar peringkat teratas, dengan persentase suara responden masing-masing sebesar 34,7 persen, 23,3 persen dan ketiga 21,9 persen.

Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Pembina Laskar Ganjar Puan (LGP), Mochtar Mohamad memprediksi besar kemungkinan pemilu 2024 akan diisi tiga poros calon presiden. Dia pun berhitung, jika Ganjar Pranowo mendapatkan restu PDIP dan maju sebagai calon presiden, maka besar kemungkinan akan dipasangkan dengan Puan Maharani.

"Tentunya PDI Perjuangan ingin mendapat tambahan benefit elektoral pada pemilu legislatif 2024, besar kemungkinan Mbak Puan yang akanmendampingi Mas Ganjar dalam Pilpres 2024. Sehingga PDI Perjuangan mengusung pasangan Ganjar-Puan," tutur Mochtar dalam keterangan tertulis diterima, Selasa (1/3/2022).

Pada poros kedua, siapa yang akan mengusung Anies Baswedan? Anies sampai saat ini adalah sosok non partai. Hasil survei digadang dapat menjadi modal kuat menarik partai berkoalisi untuk dirinya.

Mochtar meyakini, PKS yang memiliki 50 kursi di Parlemen sudah lama tertarik dengan Anies, berkaca pada dukungannya di Pilkada DKI. Namun, PKS harus menjalin koalisi yang senada di jalan oposisi. Satu-satunya parpol yang masih konsisten tidak condong ke pemerintah adalah Demokrat.

"Partai Demokrat 54 kursi, dijumlah dengan PKS total 104 kursi. Tentu koalisi tersebut masih membutuhkan satu partai untuk mengusung Capres/Cawapres. Jika Partai Nasdem dengan 59 kursi bergabung, maka totalnya menjadi 163 kursi," jelas Mochtar.

Pertanyaan selanjutnya, siapa yang akan mendampingi Anies? Masih berkaca dari hasil survei, Nasdem tidak memiliki kader internal berpotensial maju. Begitu pula PKS, meski mempunyai nama Salim Segaf Al-Jufri namun tidak ada responden yang memilihnya. Berbeda dengan nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mendulang suara responden survei sebesar 2,6%.

"Jadi yang berpeluang untuk mendampingi Pak Anies adalah Mas AHY," menurut Mochtar.

Kemudian untuk Prabowo Subianto, dengan modal dimiliki Gerindra sebesar 78 kursi, partai berlogo kepala garuda ini cukup membutuhkan satu koalisi saja untuk mengamankan tiket Pilpres 2024. Melihat situasi yang ada, Mochtar memprediksi PAN yang akan mengisi tambahan untuk Gerindra dengan modal 44 kursi.

"PAN cenderung menjadi opsi untuk melengkapi tiket Capres/Cawapres sehingga total 122 kursi. Sehingga yang berpeluang mendampingi Prabowo Subianto antara Sandiaga Uno dengan 5,8 % suara responden survei atau Zulkifli Hasan dengan 0,2 %. (Namun) poros ini mengarah pada pasangan Prabowo Subianto–Sandiaga Uno," yakin Mochtar.


Nasib Golkar, PPP dan PKB

Golkar sebagai partai dengan modal 85 kursi ini berniat mengusung sang ketua umum Airlangga Hartarto. Namun secara perolehan suara responden survei, Airlangga hanya mendulang angka 0,4%.

Begitu pula PKB, walau punya modal 58 kursi, namun calonnya Muhaimin Iskandar memiliki suara responden yang tidak lebih rendah dari Airlangga yakni hanya 0,1%. Terakhir PPP partai ini hanya memiliki modal 19 kursi dan belum memiliki kandidat.

Sebagai informasi, survei SMRC memiliki target responden WNI yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki ponsel. Total responden yang ikut adalah sebanyak 1268 orang dengan menggunakan metode berganda yakni double sampling dan random digit dialing (ROD).

Survei ini dilakukan dalam rentang waktu dua tahun terakhir dan dimutakhirkan dalam pada 8-10 Februari 2022. Margin of Error survei ini adalah 2.8% pada tingkat kepercayaan 95%.

Infografis Munculnya Usulan Penundaan Pemilu 2024. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya