Siapkan Super Apps, Dirut Bank BJB Optimistis Rights Issue Diminati Investor

Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi menjelaskan sejumlah indikasi positif kemajuan Bank BJB sehingga investor dapat ikut rights issue.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 02 Mar 2022, 13:47 WIB
Investor gathering Bank BJB terkait penambahan modal dengan HMETD I (PMHMETD), Selasa (1/3/2022) (Dok: Bank BJB)

Liputan6.com, Jakarta - Kinerja positif Bank BJB hingga Oktober 2021 menjadi modal manajemen perseroan mengajak investor untuk ikut melaksanakan haknya dalam rights issue. Adapun aksi korporasi ini masa perdagangannya mulai 9-16 Maret 2022.

Saat menghadiri investor gathering Bank BJB, Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi menjelaskan sejumlah indikasi positif kemajuan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Banten Tbk (Bank BJB) tersebut. Mulai dari laba bersih dan kredit yang meningkat hingga terus ditekannya non performance loan (NPL) bank bjb.

“Sampai 31 Oktober 2021, laba bersih Bank BJB naik 24,8 persen (yoy) menjadi Rp1,6 triliun,” ujar dalam acara yang digelar secara hybrid tersebut, Selasa (1/3/2022) dikutip dari keterangan tertulis.

Pertumbuhan kredit Bank BJB, hingga Oktober juga menunjukkan kemajuan berarti. Total kredit tumbuh 5,9 persen menjadi Rp94,9 triliun, ditopang kenaikan kredit konsumer sebesar 2,6 persen menjadi Rp61,1 triliun.

Total aset pun terus naik. Kini, Bank BJB, entitas berkode saham BJBR di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu memiliki aset Rp161,8 triliun. "Tumbuh 3,6 persen year on year,” ujar dia. 

Selain itu, menurut Yuddy, Bank BJB juga berhasil menekan tingkat kredit bermasalah atau non performing loan hingga sekitar 1,3  persen.

"Minggu depan, kita akan gelar analys meeting. Insya Allah, performa akan lebih baik di akhir 2021,” ujar dia.

Meskipun analyst meeting baru akan digelar pekan depan, Yuddy sudah menunjukkan optimismenya. Dia yakin, dengan laporan keuangan yang pencatatannya sangat baik, laba bersih bank bjb tahun 2021 ini lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Pun, NPL lebih bisa ditekan ketimbang angka yang lebih rendah dibanding Oktober 2021.

“Kami selalu menjaga bank bjb harus tumbuh lebih baik, lebih sehat,” ujar dia.

Oleh karena itu, dia menyatakan dengan kinerja keuangan dan rencana strategis yang dimiliki, pihaknya yakin rights issue atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) akan diminati kalangan investor.

“Saya ajak investor dan pemegang saham untuk tak pernah ragu mengambil HMETD. Kami mengajak yang belum, segera memiliki saham BJBR,” ujarnya.

Selain performa keuangan yang kinclong, Yuddy juga menyebutkan keinginan bank bjb menjadi bank hybrid terus dipacu. Dia menuturkan, hal ini akan menarik minat nasabah dari kalangan apa saja, baik konvensional maupun milenial.

"Untuk kalangan milenial, kami sedang menyiapkan super apps bjb DIGI yang akan diluncurkan Mei nanti,” tutur dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Gandeng AWS

Investor gathering Bank BJB terkait penambahan modal dengan HMETD I (PMHMETD), Selasa (1/3/2022) (Dok: Bank BJB)

Direktur Information Technology, Treasury and International Banking bank BJB Rio Lanasier mengatakan, pembangunan ekosistem digital itu merupakan komitmen yang segera terwujud.

Untuk itu, Bank BJB bekerja sama dengan Amazon Web Service (AWS) dan PT DCI Indonesia Tbk (DCI) guna mendukung information technology (IT) digital enablement.

Tak hanya itu, bank bjb pun meraih sertifikasi Sistem Manajemen Layanan Teknologi Informasi (ISO 20000) dan Sistem Manajemen Keamanan Informasi (ISO 27001).

Sertifikat itu menunjukkan komitmen kuat dari bank bjb kepada nasabah untuk memberikan layanan terbaik yang didukung dengan keamanan informasi yang terstandarisasi dalam aspek confidentiality, integrity and availability di dalam penggunaan layanan digital banking.

 “Super apps bjb DIGI ini sekarang dalam tahap tes terakhir. Kemungkinan akan dirilis Mei 2022, bersamaan dengan HUT bank bjb,” sebutnya.

Rio menuturkan super apps itu dibangun untuk mempermudah masyarakat mendapatkan layanan perbankan. Tak hanya kepada nasabah, super apps itu itu bisa melayani masyarakat yang belum menjadi nasabah.

“Untuk capex super apps ini nilainya sebesar Rp500 miliar yang digelontorkan secara berkesinambungan. Multiyears karena digitalisasi tak mungkin satu tahun satu titik. Targetnya, kita perkuat ekosistem, terutama ASN dan milenial digicash,” katanya.

Dia memastikan, bank BJB pun akan meningkatkan kapasitas hardware hingga 15 juta pengguna. Hal itu dilakukan berdasarkan pertumbuhan yang relatif cepat untuk pengguna layanan digital tersebut.


Target Pertumbuhan Kredit

bank bjb.

Sedangkan, Direktur Keuangan bank bjb Nia Kania menyebutkan performa keuangan hingga saat ini menunjukkan pertumbuhan positif. Sektor kredit pun diharapkan dapat tumbuh 9-10 persen tahun ini dengan NPL yang terjaga di level 1,3-1,6 persen.

"Bahkan, hingga 28 Februari 2022, revenue kita tumbuh signifikan jika dibandingkan dengan tahun lalu. Pertumbuhannya naik double digit, lebih dari 20 persen (yoy),” kata Nia.

Sementara itu, persiapan menjadi bank hybrid itu pun ditegaskan Direktur Operasional Bank BJB Tedi Setiawan. Proses pengembangan super apps bjb DIGI itu, ia menuturkan beriringan dengan pembangunan human capital.

Dia menyebutkan, insan bank bjb kini didominasi kaum milenial. Pasalnya, 85-90 persen karyawan itu tergolong milenial yang relatif lebih ramah terhadap digitalisasi.

"Sekarang, layanan bank bjb 70:30 didominasi offline. Ke depan, bukan mustahil porsi itu akan terbalik dengan dominasi online. Untuk itu super apps hadir,” ujar dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya