Liputan6.com, Jakarta - Masa depan kripto Cardano (ADA) terlihat cerah menurut jajak pendapat analis terbaru yang dibuat oleh Finder, situs web perbandingan dan aplikasi uang.
Dalam laporan jajak pendapat analis yang diberi judul Cardano-centric itu, para analis memperkirakan, kripto Cardano akan mencapai harga USD 58 atau sekitar Rp 833.402 pada 2030.
Jajak pendapat tersebut juga memperkirakan, harga Cardano di akhir tahun ini akan ditutup dengan harga USD 2,72, harga tersebut melonjak lebih dari 160 persen.
Salah satu pendukung terbesar Cardano di antara analis tersebut adalah Chief Product Officer di Permission, Vanessa Harris. Harris percaya, Cardano bisa mencapai angka USD 3 dolar tahun ini.
Baca Juga
Advertisement
“Cardano adalah salah satu dari sedikit platform kontrak pintar yang telah menempatkan keamanan, kebenaran dan desentralisasi pada intinya, didukung oleh metode formal dan penelitian peer-review,” kata Harris menjelaskan pendapatnya mengenai Cardano, seperti dikutip dari Bitcoin.com, Rabu (2/3/2022).
Sementara itu, di sisi lain Cardano telah banyak dikritik karena lambatnya kemajuannya dalam hal memasukkan fitur dan fungsi baru ke dalam basis kodenya.
Namun, tidak semua ahli yang dikonsultasikan dalam jajak pendapat itu sama-sama memiliki pandangan bullish soal Cardano. Salah satu yang berpandangan bearish adalah CEO Balthazar, John Stefanidis dan investor Veronica Mihai.
Stefanidis melihat harga Cardano turun pada 2022 karena kurangnya eksekusi dan teknologi yang buruk. Mihai juga berpikir harga Cardano akan turun dalam sepuluh tahun ke depan.
“Kecuali mereka mencapai kemajuan teknologi yang hebat dan basis pengguna yang signifikan, itu mungkin mengalami nasib yang sama seperti kebanyakan koin POS,” ujar Mihai.
Cardano diluncurkan pada 2017, cryptocurrency itu baru-baru ini mulai mengintegrasikan kontrak pintar ke dalam kodenya. Hard fork kontrak pintar, yang disebut Alonzo, diterapkan tahun lalu dan berharap dapat membawa aplikasi defi penting ke ekosistem Cardano.
Namun, beberapa orang berpikir Cardano telah gagal, secara komparatif, untuk mengumpulkan Total Valued Locked (TVL) yang signifikan di belakang platform defi yang tersedia.
Ini adalah salah satu faktor yang menurut analis relevan dalam hal penurunan harga Cardano setelah hard fork Alonzo. Sebanyak 33 persen analis menyatakan ini adalah faktor dalam hal aksi harga sejauh ini. Analis yang lain juga mengaitkan ini dengan volatilitas pasar secara umum dan juga masih berada di awal tahap pasca-pembaruan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Harga Kripto Rabu Pagi 2 Maret 2022
Sebelumnya, harga bitcoin, ethereum dan jajaran kripto teratas terlihat masih berada di zona hijau, Rabu pagi, 2 Maret 2022.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Rabu pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) menguat dalam satu hari terakhir sebesar 5,13 persen dan 15,42 persen dalam sepekan.
Saat ini, harga BTC berada di level USD 43.797,62 per koin atau setara Rp 630,9 juta (asumsi kurs Rp 14.405 per dolar AS).
Ethereum (ETH) sebagai kripto terbesar kedua juga masih bertahan di zona hijau. Dalam 24 jam terakhir. ETH menguat sebesar 4,40 persen dan 12,96 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 2.950,76 per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) pagi ini masih menguat. Dalam satu hari terakhir BNB menguat sebesar 4,56 persen dan 8,88 persen dalam sepekan. Hal itu membuat BNB berada di level USD 405,50 per koin.
Adapun, Cardano (ADA) yang juga masih menguat dalam satu hari terakhir sebesar 2,89 persen dan 8,78 persen dalam sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,9569 per koin.
Sedangkan, Solana (SOL) dalam satu hari terakhir SOL harus alami sedikit penurunan. Dalam 24 jam terakhir SOL melemah 1,06 persen. Namun masih menguat 13,85 persen dalam sepekan. Saat ini harga SOL dibanderol USD 97,30 per koin.
Stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD coin (USDC), hari ini sama-sama melemah setelah kemarin sempat menguat. Keduanya masing-masing melemah 0,01 persen dan 0,067 persen. Dengan begitu, membuat USDT dibanderol dengan harga USD 1,00, sedangkan USDC harganya kembali turun ke level USD 0,9996.
Advertisement