Liputan6.com, Jakarta - Menteri Penanganan COVID-19 Selandia Baru Chris Hipkins mengatakan sekarang ada lebih dari 120.000 kasus aktif COVID-19 di seluruh negeri.
Namun, dia mengatakan fokusnya sekarang adalah mereka yang membutuhkan rawat inap.
Advertisement
"Selandia Baru pada saat ini terus mengalami penurunan pasien di rumah sakit daripada yang kita lihat secara global dan salah satu pendorong utama itu adalah jutaan orang yang telah divaksinasi COVID-19 dan yang telah mendapat dosis booster," jelasnya, seperti dikutip dari laman RNZ, Rabu (2/3/2022).
Hipkins mengatakan 86 persen dari populasi Selandia Baru yang memenuhi syarat berusia di atas 5 tahun telah menerima setidaknya satu dosis, dengan 80 persen divaksinasi penuh.
Hingga saat ini, 2.390.659 orang telah menerima vaksin COVID-19 booster - sekitar 79 persen dari populasi yang memenuhi syarat.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tingkat Keterisian Rumah Sakit
Hipkins mengatakan tingginya tingkat vaksinasi membuat perbedaan, dan mendesak orang-orang yang memenuhi syarat tetapi belum menerima vaksin untuk mengambil kesempatan.
Dia mengatakan Selandia Baru memiliki 80,8 persen keterisian tempat tidur ICU, 64,5 persen tempat tidur terisi, dan 13,9 persen ventilator digunakan.
“Covid-19 hanya merupakan sebagian kecil dari angka-angka itu sehingga masih ada kapasitas di sana untuk menanggapi peningkatan jumlah kasus,” katanya.
Hipkins juga mengatakan ada juga peningkatan permintaan ambulans dan layanan kesehatan dari orang-orang yang memiliki gejala yang relatif ringan. Dia meminta orang-orang yang gejalanya ringan untuk tinggal di rumah.
Advertisement