Liputan6.com, Jakarta - Hari Raya Nyepi 2022 jatuh pada esok hari, Kamis, 3 Maret 2022. Menyambut perayaan Tahun Baru Saka 1944 tersebut wisata Gunung Bromo ditutup secara total.
Penutupan Gunung Bromo dimulai pada Kamis, 3 Maret pukul 00.00 WIB hingga Jumat, 4 Maret 2022 pukul 05.00 WIB. Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru menginformasikan kabar itu melalui akun Instagram resmi.
Baca Juga
Advertisement
Wisatawan yang akan ke Gunung Bromo dan sekitarnya dapat kembali beraktivitas di dalam kawasan mulai Jumat, 4 Maret 2022, pukul 05.01 WIB. Penutupan ini juga tertuang dalam surat pengumuman yang dirilis Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Nomor:PG.01/T.8/BIDTEK/BIDTEK.1/KSA/3/2022.
"Penutupan jalur dari arah Probolinggo ditutup di Desa di Desa Wonokerto Kecamatan Sukapura, dari arah Pasuruan ditutup di Desa Wonokitri Kecamatan Tosari dan dari arah Malang dan Lumajang ditutup di Jempang," bunyi surat pengumuman tersebut.
Pengumuman tersebut juga berdasarkan surat dari Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Kabupaten Probolinggo Nomor: 107/Pem/PHDI-KAB/II/2022 pada 24 Februari 2022. Surat berisi tentang pemberitahuan dan hasil koordinasi dengan sesepuh tengger.
"Bersama ini kami sampaikan dengan hormat, bahwa umat Hindu di Kabupaten Probolinggo akan melaksanakan Ritual Nyepi 1944 Saka / Pergantian tahun baru Saka, dengan menutup akses jalan menuju Kawasan Wisata Gunung Bromo. Untuk Kecamatan Sukapura dari Desa Wonokerto, mulai hari Kamis, 3 Maret pukul 05.00 WIB s.d Jumat, 4 Maret 2022 pukul 05.00 WIB," demikian keterangan dalam surat itu.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Hari Raya Nyepi
Setiap perayaan itu, Pulau Bali menghentikan seluruh aktivitas. Selain itu, semua lampu dan suara dihentikan, lalu lintas tidak berjalan, dan hanya berteman keheningan juga ketenangan.
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai juga menghentikan operasional. Tak ada pergerakan pesawat yang mendarat atau lepas landas dalam waktu 24 jam.
Tak ada lalu lintas kendaraan dan pejalan kaki. Penjaga lokal atau yang dikenal dengan pecalang akan berkeliling memastikan aturan dipatuhi secara ketat.
Advertisement
Ritual Jelang Nyepi
Dikutip dari Indonesia Travel Kemenparekraf, Rabu (2/3/2022), rangkaian ritual dalam rangka Nyepi akan berlangsung 3--4 hari sebelumnya dengan ritual Melasti (disebut juga Melis atau Mekiis). Ritual dilakukan di Pura (pura Bali) dekat laut (Pura Segara) yang dimaksudkan untuk menyucikan patung, Pratima, dan Pralingga (benda suci) milik pura, dan memperoleh air suci dari laut.
Sehari sebelum Nyepi, akan berlangsung ritual Tawur Kesanga dan Caru yang merupakan ritual persembahan. Sesajen yang dilakukan di desa, kecamatan, kabupaten dan provinsi berupa ayam, itik, babi, kambing, bahkan sapi atau lembu. Tanaman dan tanaman juga dapat digunakan sebagai persembahan.
Selain untuk mengingatkan masyarakat Bali tentang pentingnya ternak dan hasil bumi, ritual ini juga dimaksudkan untuk menenangkan Batara Kala melalui persembahan Pecaruan. Saat matahari terbenam sekitar pukul 5 atau 6 sore, ritual Pengrupukan akan berlangsung.
Inilah saat orang Bali berparade di sepanjang jalan desa mereka dengan memegang obor api dan memainkan kulkul (lonceng bambu tradisional). Parade juga akan dilanjutkan dengan prosesi Ogoh-ogoh, yaitu boneka kertas raksasa khas Bali.
Patung Ogoh-ogoh menggambarkan karakter Bhuta atau roh jahat. Setelah prosesi, Ogoh-ogoh semuanya akan dibakar dalam api unggun yang meriah dalam ritual utama yang dikenal sebagai Ngrupuk. Pembakaran ogoh-ogoh melambangkan pembersihan dari segala pengaruh jahat dalam kehidupan.
Catur Brata
Puncak Tahun Baru Saka ini momentum hening total. Nyepi adalah hari yang didedikasikan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan (Hyang Widi Wasa) melalui doa dan sekaligus sebagai hari introspeksi diri untuk memutuskan nilai-nilai, seperti kemanusiaan, cinta, kesabaran, kebaikan, dan lainnya.
Sebagai hari yang dikhususkan untuk meditasi dan refleksi diri, apa pun yang dapat mengganggu tujuan khusus itu dilarang dilakukan. Untuk hari raya Nyepi mengamanatkan hari hening mutlak, berdasarkan empat sila Catur Brata, yakni:
Amati Geni: melarang menyalakan api, menggunakan penerangan atau memuaskan selera manusia yang menyenangkan.
Amati Karya: melarang segala bentuk pekerjaan fisik selain yang didedikasikan untuk pembersihan dan pembaruan spiritual.
Amati Lelungan: melarang pergerakan atau perjalanan; mengharuskan orang untuk tinggal di dalam rumah mereka.
Amati Lelangunan: melarang segala bentuk hiburan, rekreasi, atau pesta pora secara umum.
Advertisement