Liputan6.com, Jakarta - General Motors (GM) memutuskan untuk menghentikan ekspor mobil ke Rusia. Keputusan yang dilatarbelakangi invasi Rusia terhadap Ukraina ini diumumkan produsen mobil yang berbasis di Detroit, Amerika Serikat, pada Jumat (25/2/2022).
"GM berkomitmen untuk mematuhi undang-undang dan peraturan pasar tempat kami berbisnis, termasuk sanksi ekonomi AS yang berlaku serta undang-undang dan peraturan kontrol ekspor," terang GM dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari CNN, Rabu (2/3/2022).
Advertisement
Juru bicara GM menyebutkan, penghentian ekspor mobil ke Rusia tidak terlalu berdampak besar hingga merugikan perusahaannya. Pasalnya, penjualan GM di Rusia hanya sekitar 3 ribu unit per tahun melalui 16 dealer resminya.
Angka tersebut hanya lah seujung kuku dari total penjualan GM secara global yang mencapai 6 juta unit.
GM sendiri tidak memiliki fasilitas perakitan di Rusia. Adapun produk mobil GM yang diniagakan di Negeri Beruang Putih dikapalkan dari Amerika Serikat dan Korea Selatan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dialihkan untuk Negera Lain
GM juga menyatakan akan mengalokasikan "jatah" mobil untuk pasar Rusia bakal dipasarkan di negara-negara bekas Uni Soviet lainnya.
Dan hingga saat ini, belum diketahui sampai kapan GM akan menghentikan ekspornya ke Rusia.
"Kami terus memantau perkembangan dan mengambil tindakan untuk menerapkan strategi mitigasi yang sesuai," kata GM.
Advertisement