Presiden Jokowi Kirim 3.000 Paket Bantuan untuk Korban Gempa Pasaman Barat

Paket bantuan itu akan dibagi untuk dua wilayah terdampak, yakni 2.000 paket untuk Pasaman Barat dan 1.000 paket untuk korban terdampak gempa di Pasaman.

oleh Novia Harlina diperbarui 03 Mar 2022, 04:00 WIB
Paket bantuan Presiden untuk korban gempa Pasaman Barat dan Pasaman tiba di Kantor Bupati Pasaman Barat. (Liputan6.com/ Novia Harlina)

Liputan6.com, Pasaman Barat - Presiden Joko Widodo mengirim 3.000 paket bantuan untuk korban terdampak gempa Magnitudo 6,1 yang berpusat di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat pada Jumat 25 Februari 2022.

Paket bantuan itu akan dibagi untuk dua wilayah terdampak, yakni 2.000 paket untuk Pasaman Barat dan 1.000 paket untuk korban gempa Pasaman.

Paket bantuan tersebut dikirim menggunakan mobil logistik yang bertuliskan bantuan Presiden Republik Indonesia pada warga terdampak bencana alam Pasaman Barat dan Pasaman.

Paket bantuan dari presiden itu berisi beras, roti dan bermacam keperluan pokok lainnya. Paket tersebut sudah diterima di kantor bupati Pasaman Barat pada Selasa (1/3/2022).

Bupati Pasaman Barat, Hamsuardi menyebut paket bantuan langsung dibagikan kepada pengungsi. Penyaluranya akan dibagikan per KK, dan diutamakan bagi pengungsi yang ada di kantor bupati Pasaman Barat.

"Selanjutnya, baru akan disebarkan ke 14 titik posko pengungsi lainnya," ujar bupati.

 

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


10.000 Warga Mengungsi

Sekitar 10.000 warga Pasaman Barat harus mengungsi akibat gempa Magnitudo 6,1 pada Jumat pagi (25/2/2022). Warga mengungsi di tenda-tenda pengungsian mulai dari lapangan atau di halaman dekat rumah masing-masing.

Wakil Bupati Pasaman Barat, Risnawanto mengatakan, saat ini warga mengungsi karena banyak rumah yang rusak. Kemudian juga banyak warga yang trauma sehingga belum mau kembali ke rumahnya.

"Lokasi terparah terdampak gempa yakni di daerah Kajai, Kecamatan Talamau. Kemudian rata-rata warga yang mengungsi juga berasal dari daerah Kajai," jelasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya