Gasak Uang Ratusan Juta, Perampok Sekap Pengusaha Elektronik di Depok

Korban mengatakan, saat membuka brankas dan melihat ada uang di dalamnya, perampok bersorak kegirangan.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 02 Mar 2022, 14:43 WIB
Ruko di Jalan Raya Sawangan, Kelurahan Rangakapanjaya Baru, Kecamatan Pancoranmas, Kota Depok, menjadi lokasi perampokan dan penyekapan. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

Liputan6.com, Depok - Kasus perampokan dan penyekapan terjadi di Kota Depok. Pemilik usaha elektronik, Ferly Wikarta (39) menjadi korban perampokan dan penyekapan di Jalan Raya Sawangan, Kecamatan Pancoranmas, Kota Depok, hingga mengalami kerugian ratusan juta.

Ferly mengatakan, peristiwa perampokan dan penyekapan terjadi pada Selasa (1/3/2022) sekitar pukul 03.00 WIB. Saat itu dirinya mendengar suara gaduh di lantai atas ruko yang menjadi tempat tinggalnya sekaligus tempat usaha menjual barang elektronik. Setelah itu, perampok memasuki kamarnya di lantai dua.

"Perampoknya ada tiga orang yang masuk dan langsung menyekap dan mengikat kaki dan tangan saya sambil mengancam menggunakan senjata tajam," ujar Ferly kepada Liputan6.com, Rabu (2/3/2022).

Ferly mengungkapkan, para perampok sebelumnya telah menyekap karyawannya di ruangan lain. Di bawah ancaman senjata tajam, penjahat itu meminta sejumlah uang dan perhiasan, serta memaksa korban memberitahukan kode brankas tempat penyimpanan uang.

"Perampok mengambil uang tunai sebesar Rp 200 juta," ungkap Ferly.

Selain mengambil uang, para perampok mengambil handphonenya dan karyawan. Para perampok juga mengambil rekaman CCTV di ruko untuk menghilangkan jejak. Tidak hanya itu, perampok sempat meminta kunci motor dan mobil, namun korban tidak menyerahkannya sehingga kendaraan tersebut tidak dibawa perampok.

"Rampok tidak jadi membawa mobil dan motor karena tidak bisa membuka pintu rolling door bagian bawah ruko," ucap Ferly.

Ferly menjelaskan, sempat terjadi perdebatan antarperampok terkait hasil rampasannya. Salah satu perampok ingin tetap mengambil motor dan mobil miliknya, namun perampok lain menyatakan cukup karena sudah mendapatkan uang tunai dan meminta segera melarikan diri.

"Bahkan saat membuka brankas dan melihat ada uang di dalamnya perampok bersorak kegirangan," jelas Ferly.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Anak Korban Trauma

Ferly dapat bebas dari ikatan para perampok dikarenakan salah satu perampok tidak terlalu kencang saat mengikat tangannya. Sehingga Ia berusaha membuka ikatan itu saat perampok sudah pergi. Sekitar pukul 05.00 WIB, korban berhasil membebaskan diri dan keluarga juga karyawannya.

"Beruntung anak saya yang usia 6 tahun tidak disekap, karena saat anak saya akan disekap saya meminta sisi manusiawi," ungkap Ferly.

Usai kejadian, korban langsung membuat laporan ke pihak kepolisan dan sudah mendapatkan penanganan dari Polda Metro Jaya. Akibat kejadian itu, korban dan anaknya masih trauma karena setiap kejadian dan permintaan perampok di bawah ancaman senjata tajam berupa linggis, rencong, dan golok.

"Anak saya masih trauma, bahkan semalam dia masih ketakutan para perampok datang kembali," ucap Ferly.

Ferly menuturkan, berdasarkan dari rekaman CCTV di ruko sebelahnya, para perampok berjumlah lima orang. Tiga beraksi dan dua lainnya menunggu di luar menggunakan angkutan kota yang digunakan para perampok melakukan kejahatan.

"Jadi yang tiga masuk ke dalam membawa sajam dan melakukan pengancaman," tutur Ferly.

Ferly menambahkan, para perampok masuk dari sisi sebelah kanan ruko di dekat Jalan Duren. Lalu mereka sempat mendatangi ruko di sebelahnya, namun masuk ke dalam rukonya menggunakan linggis. Hal itu berdasarkan analisis dari anggota kepolisan yang melakukan olah tempat kejadian perkara di rukonya.

"Kalau di total kerugian saya mencapai Rp 390 juta berupa uang tunai, 6 handphone, dan 6 jam tangan bermerek," tutup Ferly. (Dicky Agung Prihanto)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya