Ogah Kehilangan Chelsea, Roman Abramovich Bakal Bujuk Rusia Setop Perang dengan Ukraina?

Roman Abramovich dikontak orang Ukraina agar mau menjadi mediator perdamaian dengan Rusia. Abramovich terancam disita asetnya termasuk Chelsea.

oleh Defri Saefullah diperbarui 02 Mar 2022, 16:30 WIB
Roman Abramovich masih memiliki Chelsea (AFP/Ben Stansall)

Liputan6.com, London- Pemilik Chelsea, Roman Abramovich dikabarkan tidak setuju dengan sikap Rusia yang menyerang Ukraina. Menurut juru bicara Abramovich, taipan Rusia itu siap jadi mediator perdamaian dengan Ukraina.

Roman Abramovich sebelumnya sudah menyatakan mundur dari kepemilikan di Chelsea. Namun tekanan menyebutkan dia harus ambil sikap tegas soal serangan ke Rusia.

Anggota Parlemen dari Partai Pekerja, Chris Bryant sebelumnya sudah memerintahkan Inggris untuk menyita aset Abramovich. Ini termasuk Chelsea yang sudah dimilikinya sejak 2003.

Abramovich tentu tak mau kehilangan aset pentingnya. Berdasarkan info, rekan bisnisnya di Ukraina meminta dia agar merancang sebuah perjanjian perdamaian antara Ukraina dengan Rusia.

 


Komentar Jubir Abramovich

Pemilik Chelsea Roman Abramovich (AFP/ALEXANDER NEMENOV)

 

Jubir Abramovich yang tak disebutkan namanya mengatakan, adanya kontak dari Ukraina merupakan sesuatu yang benar adanya.

"Saya bisa pastikan memang ada yang mengontak Roman Abramovich dari Ukraina untuk mendukung adanya resolusi damai. Sejak itu, Abramovich coba untuk membantu," ujar juru bicara tersebut seperti dikutip PA News Agency.

"Agar dimaklumi, karena risiko yang ada, kami tak bisa komentari situasi sekarang atau soal keterlibatan dia."

 


Terbatas

Roman Abramovich dan Dasha Zhukova bertepuk tangan saat final Liga Champions antara Bayern Munich dan Chelsea, Jerman pada 19 Mei 2012. Abramovich dan Zhukova mengumumkan perceraiannya setelah 10 tahun menikah. (AP Photo/Matt Dunham)

 

Adanya keterlibatan Abramovich juga dibenarkan produser film asal Ukraina, Alexander Rodnyansky. Meski begitu dia mengatakan pengaruh bos Chelsea itu sangat terbatas.

"Tuan Abramovich sudah terlihat bergerak untuk mencari dukungan untuk resolusi damai. Meski pengaruhnya terbatas, dia satu-satunya orang Rusia yang menjawab permohonan dari Ukraina," kata Rodnyansky.


Peringkat

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya