Liputan6.com, Jakarta - Situasi di Ukraina memburuk akibat serangan dari Rusia, kendati demikian tetap stabil karena keberanian, kemampuan dan kemauan tentara dan rakyat Ukraina untuk bertahan.
"Situasi berubah setiap hari dan setiap jam pada dasarnya, sangat sulit untuk sulit dalam waktu 30 menit untuk menulis angka-angka seperti angka-angka kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan oleh Rusia --yang semua orang percaya harus dikutuk sebagai aksi teroris," ujar Dubes Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin dalam keterangan pers virtual pada Rabu (2/3/2022).
Advertisement
Menurut Dubes Hamianin, saat ini Rusia tengah mengubah taktik menyerang Ukraina.
"Ketika mereka gagal menguasai Kiev, Kharkiv dan kota-kota besar Ukraina lainnya, mereka memutuskan untuk mengubah taktik menjadi membombardir warga sipil. Kemarin itu serangan rudal besar-besaran di kota besar kedua Kharkiev mengakibatkan pusat kota itu hancur. Tempat tinggal orang-orang sipil hancur," paparnya.
Penting untuk dicatat, imbuh Dubes Hamianin, bahwa serangan itu tidak menargetkan objek militer. "Karena tidak ada objek militer di pusat kota, di distrik yang konsentrasi penduduknya tinggi."
Dubes Vasyl Hamianin mengatakan, dalam 5 hari serangan Rusia diperkirakan sekitar 700.000 warga Ukraina terpaksa meninggalkan rumah dan pindah ke luar negeri atau ke wilayah lain Ukraina.
"Serangan terhadap warga sipil, 352 orang termasuk 16 anak-anak terbunuh dalam 5 hari di satu negara dan 1.684 orang termasuk 116 anak-anak terluka selama hari invasi ini, dan saya pikir statistik ini bukan hasil akhir," tuturnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Menyerukan Bantuan Dunia
Pada kesempatan tersebut, Dubes Vasyl Hamianin menyerukan kepada dunia untuk membantu Ukraina agar terbebas dari invasi Rusia.
"Saya memanggil Anda, menyerukan semua orang untuk membantu menghapuskan propaganda Rusia, kebohongannya, apa yang mereka lakukan terhadap orang-orang kami. Tolong sebarkan kebenaran," ajaknya.
"Bersama kita bisa melakukan banyak hal. Tidak ada yang bisa membenarkan pembunuhan warga sipil, pembunuhan anak-anak dan kerusakan negara," imbuhnya.
Dubes Vasyl Hamianin juga mengajak seluruh negara, termasuk Indonesia, untuk melaporkan atau menghapus propaganda Rusia.
"Kami dapat memberikan kontribusi kami untuk menutup sumber Rusia dari propaganda Rusia di Indonesia. Biasanya bukan media tapi sumber dari internet yang dibiayai dan dikelola dan dijalankan oleh Rusia," ucapnya.
"Saya belum pernah mendengar dan melihat saluran media Indonesia melakukan propaganda seperti itu."
Dubes Vasyl Hamianin juga mengatakan agar Indonesia mendukung upaya Ukraina melawan Rusia.
"Kami butuh dukungan, dukungan moral agar indonesia berdiri dan bersuara dan mengecam keras agresi Rusia dan agresi Putin," harapnya atas nama bangsa Ukraina.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa Ukraina memerlukan dukungan yang lebih nyata seperti bantuan kemanusiaan.
Advertisement