Liputan6.com, Jakarta - Trans Retail Indonesia baru saja mengumumkan kerja sama dengan Bukalapak dan Growtheum Capital Partners untuk meluncurkan AlloFresh, sebuah platform belanja kebutuhan sehari-hari secara online. Untuk memulai bisnis ini, AlloFresh telah memiliki pendanaan awal Rp 1 triliun.
Platform ini menawarkan lebih dari 150.000 SKU dari sekitar 10.000 pemasok. Selain produk yang beragam, platform ini juga melayani layanan pengiriman cepat dalam waktu 3 jam dan opsi pengiriman 30 menit untuk layanan quick commerce.
Advertisement
"Sebagai peritel modern terkemuka di Tanah Air, kami selalu memberikan harga terbaik dan pengalmaan berkualitas pada pelanggan kami. Kami terus berinovasi memenuhi kebutuhan para pelanggan dan menjadi yang terdepan dalam menyediakan pengalaman omnichannel," tutur Chairman CT Corp, Chairul Tanjung dalam keterangan resmi yang diterima, Rabu (2/3/2022).
Untuk diketahui, Trans Retail Indonesia sendiri memiliki rangkaian produk yang luas dan hubungan lebih dari 25 tahun dengan pemasok dan produsen produk makanan maupun rumah tangga.
Rangkaian produk tersebut didukung pula dengan teknologi Bukalapak untuk menawarkan kemudahan bagi konsumen melakukan pemesanan baik lewat aplikasi atau situs online, termasuk fitur Click & Go di TRANSMart seluruh Indonesia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bukalapak Sambut Baik Kemitraan Ini
Direktur Utama Bukalapak, Willix Halim, menyambut baik kemitraan ini karena selain menghadirkan pengalaman belanja modern bagi masyarakat Indonesia, kolaborasi ini sekaligus meningkatkan kepemimpinan Bukalapak di platform Online to Offline (O2O).
Willix menuturkan, kolaborasi ini juga memperlebar jangkuan Bukalapak ke ekosistem ritel sebagai bagian dari ekspansi perusahaan dari platform umum ke platform khusus.
"Kami antusias untuk bekerjasama dengan Trans Retail Indonesia dan Growtheum untuk menyediakan layanan berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia," tutur Willix.
Advertisement
Angka Orang Belanja Kebutuhan Sehari-hari Masih Kecil
Kehadiran platform ini juga tidak lepas dari aktivitas e-commerce Indonesia yang mengalami kenaikan cukup signifikan sejak 2019.
Namun, menurut Transaction Advisory Member Growtheum Capital Partners yang sebelumnya menjabat sebagai MD LinkedIn Asia Pacific, Olivier Legrand, angka orang yang berbelanja kebutuhan sehari-hari masih kecil, yaitu kurang dari 2 persen dari total pengeluaran ritel barang kebutuhan sehari-hari di Indonesia.
Sebagai perbandingan, di Korea Selatan persentasenya 14 persen, di Tiongkok 11 persen, dan Jepang sekitar 10 persen. Karenanya, persentase di Indonesia tergolong sangat rendah karena kebutuhan sehari-hari menyumbang 50 persen dari semua pengeluaran ritel di Asia Tenggara.
"Saya antusias menjadi bagian dari perjalanan ini sebagai Independent Commissioner PT AlloFresh yang akan memberikan kenyamanan dalam belanja barang sehari-hari secara daring pada jutaan masyarakat Indonesia ," tuturnya.
(Dam/Ysl)