Komnas HAM: Total 6 Korban Meninggal di Kerangkeng Manusia Eks Bupati Langkat

Terkait penyebab kematian tiga orang korban terbaru, Komnas HAM berharap kepolisian segera menyelidiki dan mendapatkan hasil, apakah benar karena penyiksaan.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 02 Mar 2022, 16:54 WIB
Komnas HAM Kunjungi kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat

Liputan6.com, Jakarta - Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menyatakan temuan terbaru pihaknya, terdapat tambahan korban meninggal dunia dalam kasus kerangkeng manusia milik eks Bupati Langkat. Dari semula 3 orang, kini berjumlah 6 orang meninggal dunia.

"Korban kematian kami mendapatkan informasi di awal ada 3 korban yang meninggal, terus di awal juga kami sebutkan kami bersepakat dengan teman teman Polda mengatakan lebih dari satu," kata Anam dalam konpes daring, Rabu (2/3/2022).

"Habis itu kami berproses sendiri sampai dua minggu lalu kami mendapatkan informasi bahwa jumlah korban nambah 3 lagi, ada 3 korban, jadi total ada 6 korban meninggal dunia disana," sambung Anam.

Terkait penyebab kematian tiga orang korban terbaru, Komnas HAM berharap kepolisian segera menyelidiki dan mendapatkan hasil, apakah benar karena penyiksaan.

"Tiga ini apakah betul ada penyiksaan, kekerasan dan lamanya atau tindakan-tindakan lain di sana atau mati karena dirinya sendiri kita belum mendalami secara dalam, ini juga perhatian kepada teman-teman kepolisian untuk melakukan pemeriksaan," kata dia.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Temuan Video Baru

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menunjukkan video baru yang menampilkan kondisi penghuni kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat nonaktif, Terbit Rencana Perangin-Angin.

Komisioner Komnas HAM, Mohammad Choirul Anam mengatakan, video yang dirilis tersebut belum pernah tersebar ke publik. Tayangan itu juga berbeda dengan video yang selama ini beredar.

Dalam video yang diputar Komnas HAM, terdapat empat orang dalam kerangkeng dengan wajah yang nampak luka. Kepada perekam, mereka menyampaikan perlakuan tak manusiawi yang didapatkan selama berada di kerangkeng.

“Ini video berbeda, yang beredar durasi hanya 5 detik, ketika di lapangan kami dapat durasi 2 menit 16 detik. Yang beredar tanpa suara. Yang ini video belum pernah beredar,” kata Choirul Anam dalam rilis daring, Rabu (2/3/2022).

Dalam video, terlihat seseorang mengaku bernama Faisal. Ia baru saja ditangkap dan dijebloskan ke dalam kerangkeng.

“Saya ditangkap di depan pak, (saya) Faisal pak dari Langkat,” kata Faisal dalam video.

Selanjutnya penghuni lain menyampaikan bahwa total ada 32 orang yang dikerangkeng. Namun penghuni lainnya sedang tidak di kerangkeng karena masih bekerja di kebun.

Selanjutnya Faisal menanggapi bahwa mereka sering dipukul saat bekerja. “Iya (dipukul) pagi tadi pak, semalam (dipukul), sudah dua hari di sini yang lain dipukul juga,” kata dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya