Bapak Segala Bom, Apa itu Bom Termobarik yang digunakan Rusia Serang Ukraina?

Bapak Segala Bom (bom vakum/bom termobarik) merupakan senjata Rusia yang mematikan.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 02 Mar 2022, 17:31 WIB
Ilustrasi: Seorang wanita berjalan di depan bangunan yang rusak setelah peluru militer Rusia menghantam di Koshytsa Street, Kiev, Ukraina (25/2/2022). (AFP/Daniel Leal)

Liputan6.com, Moskow - Salah satu senjata mematikan milik Rusia adalah bom termobarik atau bom vakum. Bom termobarik itu berbahaya karena asapnya juga bisa diledakan. 

Bom ini sangatlah berbahaya apabila dilemparkan ke ruang tertutup seperti bunker. Bom milik Rusia ini dijuluki Bapak Segala Bom dan menjadi sorotan di tengah invasi Rusia ke Ukraina. 

Menurut laporan BBC, Rabu (2/3/2022), bom jenis ini dulunya pernah digunakan di Vietnam. Namun, Rusia ikut mengembangkannya pada 2007. Ledakannya yang dahsyat membuatnya disebut Bapak Segala Bom.

Bom buatan Rusia itu mampu menghasilkan ledakan setara 44 ton bom. Kekuatan bom itu merupakan ledakan terbesar dari senjata non-nuklir.

Ukurannya pun ternyata bisa menjadi level granat, sehingga berbahaya jika dilempar ke bunker. Saat ini, banyak masyarakat Ukraina yang bersembunyi di dalam bunker.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Tuduhan ke Rusia

Seorang prajurit Ukraina membetulkan patung penuh peluru dari Presiden Rusia Vladimir Putin, selama wawancara media di posisi garis depan di wilayah Luhansk, Ukraina timur, Selasa (1/2/2022). Situasi di Ukraina masih bergejolak akibat potensi invasi Rusia. (AP Photo/Vadim Ghirda)

BBC melaporkan bahwa Duta Besar Ukraina untuk AS Oksana Markarova menuding bahwa Rusia menggunakan bom tersebut selama invasi Ukraina. 

Akan tetapi, tidak ada bukti hal tersebut. 

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berkata bahwa Rusia telah melakukan kejahatan perang setelah menyerang beberapa titik vital di Ukraina dan Kharkiv. 

Negosiasi antara Ukraina dan Rusia yang digelar di perbatasan Belarusia juga menemukan jalan buntu. Invasi Rusia terus berlanjut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya