Liputan6.com, Banyuwangi - Angka kematian akibat Covid-19 di Banyuwangi naik dua Kali lipat. Pada Februari angka kematian Covid-19 mencapai 61 orang. Jumlah tersebut naik dibanding Januari lalu yang berada di angka 31 orang.
“Ada peningkatan sebagian besar ini lansia dan komorbid. Untuk Februari hingga awal Maret ini angka kematian Covid-19 naik 2 kali lipat disbanding bulan Januari lalu, Mayoritas didominasi kalangan lansia,”ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Banyuwangi Amir Hidayat, Kamis (3/3/2022).
Advertisement
Kata Amir, angka kematian Covid-19 ini didominasi oleh kalangan lansia yang mempunyai Riwayat komorbid. Mereka sebelumnya dirawat di rumah sakit akibat penyakit bawaanya tersebut. Setelah dilakukan skreaning mereka terdeteksi positif Covid-19.
“Yang lansia itu memang ada beberapa yang belum vaksin, Sebagian yang meninggal itu jadi masuk ke rumah sakit itu bukan karena Covid yang gejalanya sedang atau berat, tapi masuk rumah sakit itu karena komorbidnya,”tambah Amir Hidayat.
Selain mempunyai komorbid, angka kematian Covid-19 di Banyuwangi, juga disebabkan karena lansia yang tidak vaksinasi Covid-19. Untuk itu Amir, menghimbau agar masyarakat terutama kalangan lansia agar segeravaksinasi.
“Vaksinasi itu sangat penting khususnya bagi kalangan lansia. Kita tahu sendiri saat ini terbukti, kalangan lansia yang mendominasi angka kematian paling banyak. Dengan vaksin, lansia bisa mempunyai kekebalan tubuh terhadap Covid-19,”ppar Amir.
Kasus Tinggi
Menurut Amir, hingga bulan Maret ini, kasus harian Covid-19 di Kabupaten ujung Timur Pulau Jawa ini masih cukup tinggi, meski trennya turunan dibanding bulan- bulan sebelumnya.
Terhitung 2 Maret kasus positif Covid-19 mencapai 1382 orang. Jumlah tersebut cendrung turun dibandingkan pada bulan Februari lalu yang mencapai 1700 kasus. Meski menurun Banyuwangi saat ini tetap berada di level 3 PPKM.
“Untuk tingkat kesembuhan bulan Februari cukup tinggi, sehingga meski tergolong masih cukup banyak, namun kasus harian Covid-19 di Banyuwangi sudah mulai turun. Meski demikian kita tidak boleh lengah, protokol Kesehatan ketat tetap harus dilakukan karena covid-19 masih ada,”pungkas Amir.
Advertisement