Liputan6.com, Praya - Meski tidak didominasi warga beragama Hindu, Hari Nyepi 2022 di Lombok Tengah, NTB, berlangsung khidmat. Pantauan di lokasi, sejumlah perumahan warga Hindu terlihat sepi, tidak seperti sebelumnya ada aktivitas, hanya terlihat beberapa petugas pecalang yang melakukan pengamanan Nyepi.
Beberapa ruas jalan seperti di Dusun Kraning Desa Ubung, Kecamatan Jonggat ditutup menggunakan bambu. Selain itu beberapa akses jalan tidak ditutup, karena di perkampungan tersebut terdapat beberapa warga yang beragama Islam.
Advertisement
"Kalau warganya semua agama Hindu baru akses jalan itu di tutup. Tapi kalau campur seperti di perumahan BTN, tentu tidak ditutup, supaya tidak mengganggu aktivitas mereka," kata salah satu pecalang Komang Sugiarta dikutip dari Antara, Kamis (3/3/2022).
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Upacara Melasti dan Pengerupukan
Sebelum umat Hindu melaksanakan Hari Nyepi, mereka menyiapkan peralatan sembahyang dan melakukan upacara 'Melasti' di Pura untuk menyucikan diri. Selanjutnya melaksanakan 'Pengerupukan' untuk mengusir para Bhuta Kala dari pekarangan rumah dan lingkungan sekitar.
"Barulah sejak pukul 05.Wita selama satu hari satu malam umat hindu melaksanakan ibadah Nyepi yang bertujuan untuk mempersiapkan diri menghadapi rintangan di tahun yang baru. Saat Nyepi, berbagai larangan beraktivitas diberlakukan tidak boleh menyalakan lampu, tidak boleh keluar rumah atau hanya dia di dalam rumah," katanya.
Sebelum Hari Raya Nyepi, warga agama Hindu biasanya melakukan ritual pawai ogoh-ogoh, namun dampak pandemi Covid-19 kegiatan tersebut tidak dilaksanakan seperti tahun sebelum pandemi.
"Kita tidak ada kegiatan pawai ogoh-ogoh, karena masih pandemi," katanya.
Advertisement