Liputan6.com, Yogyakarta - Pandemi Covid-19 sudah berjalan dua tahun. Seiring waktu, gaya hidup masyarakat pun berubah dengan memprioritaskan peningkatan imunitas tubuh.
Menurut pakar herbal apoteker Risa Umari Yuli Aliviyanti, penyakit virus pada umumnya merupakan self limiting disease, sehingga setiap orang mau tidak mau harus bisa menjaga kekuatan pertahanan atau imunitas tubuh supaya tidak mudah terpapar.
“Terlebih, situasi pandemi ini tidak diketahui kapan berakhir,” ujarnya dalam diskusi virtual Strategi Memenangkan Pertempuran: Tinjauan Kesehatan dan Sosial Budaya dalam Penanganan Covid-19, Kamis (3/3/2022).
Baca Juga
Advertisement
Menurut CPO Widya Herbal ini, untuk melawan virus corona, masyarakat seharusnya tidak terpaku dengan sisi medis saja. Sebab, ada sisi sosisl budaya yang bisa membentuk kebiasaan-kebiasaan baru dalam menekan pandemi.
Pakar herbal lainnya, Natalia, menilai salah satu kebiasaan baru yang bisa dilakukan untuk melawan pandemi ini dengan meningkatkan sistem imunitas tubuh.
"Meningkatkan sistem imun tubuh bisa menggunakan tanaman obat yang diolah menjadi obat herbal yang sudah terstandarisasi dan memiliki sertifikasi serta izin sesuai dengan aturan yang berlaku," kata Natalia.
Ada banyak jenis herbal bermanfaat dan mudah didapatkan masyarakat. Misal, tanaman kunyit yang mengandung antioksidan sehinnga melindungi tubuh dari radikal bebas serta memiliki sifat anti inflamasi untuk mengatasi peradangan.
Pemerhati herbal sekaligus CEO Widya Herbal Aries Ikawati Arifah berpendapat seluruh pihak harus saling berkontribusi untuk mengedukasi masyarakat supaya bisa memenangkan pertempuran melawan pandemi ini melalui tinjauan kesehatan dan sosial budaya.
"Perlu langkah terintegrasi untuk mengatasi pandemi ini, seperti layanan one stop solution terkait kesehatan, herbal dan teknologi untuk penerapannya," ucapnya.
Ia berupaya mengintegrasikan warisan budaya nusantara dengan advanced technology sehingga menciptakan produk berdaya guna tinggi, sepert fitur canggih Artificial Intelligence (AI) scan lidah untuk mendeteksi gejala pasien, telemedicine untuk berkonsultasi gratis dengan dokter tersertifikasi herbal, dan peresepan obat herbal menuju personalized medicine dengan melihat kebutuhan spesifik konsumen.