Matahari Department Store Kantongi Laba Bersih Rp 912,85 Miliar pada 2021

PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) mencatat pertumbuhan pendapatan dan mencetak laba bersih pada 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Mar 2022, 17:02 WIB
Calon pembeli melihat tumpukan tas koper yang dijual dengan potongan harga yang menggiurkan di Matahari Mall Taman Anggrek, Jakarta, Jumat (1/12). Matahari Department Store menawarkan diskon 20% hingga 70% jelang penutupan. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) membukukan kinerja positif sepanjang 2021. PT Matahari Department Store Tbk membukukan pertumbuhan pendapatan dan mencetak laba sepanjang 2021.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (3/3/2021), PT Matahari Department Store Tbk mencatat pendapatan bersih Rp 5,58 triliun pada 2021. Pendapatan perseroan naik 15,43 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,83 triliun. Pada 2021, perseroan membukukan penjualan kotor Rp 10,3 triliun.

Beban pokok pendapatan Rp 2,006 triliun pada 2021, turun tipis 0,10 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,008 triliun. Perseroan membukukan laba kotor tumbuh 26,46 persen menjadi Rp 3,57 triliun pada 2021. Pada 2020, perseroan mencatat laba kotor Rp 2,83 triliun.

PT Matahari Department Store Tbk membukukan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 912,85 miliar pada 2021. Kondisi ini berbeda dari tahun sebelumnya alami rugi Rp 873,18 miliar.

Manajemen perseroan menyatakan laba bersih itu diraup seiring kinerja perdagangan kuartal IV 2021 sejalan dengan pelonggaran pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang membantu kondisi pemulihan dan inisiatif yang dijalankan perseroan.

Perseroan mencatat laba bersih per saham dasar sebesar Rp 351 pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 332.

Total ekuitas perseroan Rp 1 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 581,11 mliar pada 2020. Sementara itu, total liabilitas tercatat turun menjadi Rp 4,84 triliun pada 2021 dari periode 2020 sebesar Rp 5,73 triliun.

Total aset susut 7,4 persen menjadi Rp 5,85 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp6,31 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 661,39 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 523,95 miliar.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Target EBITDA

Sejumlah rak busana pria terlihat kosong setelah di serbu pembeli di Matahari Mall Taman Anggrek, Jakarta, Jumat (1/12). Penutupan PT Matahari Department Store guna menjaga kinerja perseroan ditengah penurunan pasar. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Wakil Presiden Direktur dan CEO Matahari, Terry O’Connor menuturkan, puncak omicron sudah dilewati di Jakarta dan secara nasional telah membaik sehingga memberikan kesempatan perdagangan Lebaran secara penuh dan tidak terganggu.

Ia menambahkan, dengan tingkat kunjungan ke mal berbalik positif pascapenyebaran omicron; pakaian untuk travel dan pakaian formal/acara khusus menjadi lebih relevan; kebangkitan ritel fesyen yang terjadi di Amerika Serikat, Eropa, dan lainnya masih diharapkan pada 2022.

"Oleh karena itu, kami meningkatkan EBITDA 2022 dari panduan sebelumnya Rp 1,8 triliun menjadi Rp 2 triliun. Kami berterima kasih kepada rekan kerja kami yang bekerja keras dan penuh semangat untuk semua kontribusi berkelanjutan mereka atas kemajuan kami yang kuat," kata dia.

Pada penutupan perdagangan Rabu, 2 Maret 2022, saham LPPF stagnan di posisi Rp 4.700 per saham. Saham LPPF dibuka naik 50 poin ke posisi Rp 4.750 per saham.

Saham LPPF berada di level tertinggi Rp 4.750 dan terendah Rp 4.650 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.566 kali dengan volume perdagangan 30.174. Nilai transaksi Rp 14,1 miliar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya