Liputan6.com, Kediri - Warga di Desa Besuk, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri dihebohkan dengan kabar penculikan anak. Kabar itu beredar luas di berbagai platform media sosial hingga membuat warga setempat resah.
Mendapat kabar tentang penculikan anak tersebut, pihak kepolisian pun langsung melakukan penyelidikan. Namun setelah diselidiki polisi memastikan bahwa isu tersebut adalah hoaks hingga terungkaplah fakta konyol di balik cerita penculikan itu.
"Jadi anggota Bhabinkamtibmas bersama Perangkat Desa Besuk, ketua RT dan RW serta beberapa tokoh langsung mendatangi ke rumah orang tua anak yang dikabarkan hilang AKS (3) Dan setelah dimintai keterangan, ternyata AKS tidak hilang, seperti yang diunggah di media sosial," kata Kasi Humas Polres Kediri Iptu Efendi dalam keterangannya yang diterima Liputan6.com, Kamis (3/3/2022).
Baca Juga
Advertisement
Efendi menjelaskan kabar penculikan itu merebak bermula ketika AKS dan ibunya berkunjung ke rumah neneknya yang berada di Desa Besuk. Sang nenek saat itu kemudian menyuruh cucunya untuk mandi namun dia tak mau.
"Neneknya ini memksa cucunya untuk mandi, namun si cucu tidak mau hingga akhrinya si nenek marah. Akhirnya ibu dari AKS dan nenek itu bersitegang," jelasnya.
Karena takut melihat nenek dan ibunya cekcok, AKS lalu bersembunyi di kamar depan hingga ia tertidur lelap. Saking lelapnya, AKS bahkan tidak mendengar panggilan dari ibu dan neneknya.
"Dia takut dan sembunyi di kamar depan sampai tertidur lelap," imbuh Efendi.
Kecurigaan penculikan pun muncul ketika keduanya mengingat ada sebuah mobil merah parkir di samping rumah mereka saat sore hari. Padahal mobil tersebut adalah tamu yang sedang mampir di rumah tetangganya.
“Jadi saat orang tua dan nenek AKS mencari tidak kunjung ketemu, mereka kemudian mencurigai mobil merah tadi yang menculik anak mereka," jelasnya.
Kabar penculikan tersebut kemudian diunggah oleh salah seorang warga di media sosial hingga akhirnya viral. Belakangan AKS yang terbangun saat tengah malam kemudian keluar dari kamar, barulah ibu dan neneknya lega.
"Jadi kami menghimbau agar masyarakat agar selalu bijak menggunakan media sosial. Waspada dan berhati-hati memang perlu, tapi jangan berlebihan," Efendi memungkasi.
Simak juga video pilihan berikut ini: