Liputan6.com, Aceh - Kisah ini diceritakan oleh seorang teman. Terjadi ketika ia sedang mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di sebuah desa di Aceh Barat semasa masih berstatus mahasiswa salah satu kampus di kabupaten itu.
Malam itu, sebut saja X, memutuskan untuk melewati jalan yang sepi ketika hendak pulang ke rumah kepala desa tempat ia dan teman-teman mahasiswanya menginap selama KKN. Selama perjalanan pulang, X tidak merasakan ada hal-hal aneh menimpa dirinya sedikit pun.
Advertisement
Sesampai di rumah kepala desa, X masih sempat menyapa kepala desa yang malam itu tengah duduk di ruang tamu sambil menonton televisi. Namun, X tidak berniat gabung sama sekali, dan segera masuk ke dalam kamar untuk tidur karena besok, ia kelompok KKN-nya mesti mengerjakan program yang telah mereka agendakan.
Malam itu terasa amat tenang dan normal, tidak berubah sedikit pun dari malam-malam sebelumnya sehingga X segera menutup katup mata lalu tertidur pulas. Namun itu tidak akan berlangsung lama.
Tiba-tiba saja X berteriak sampai-sampai suaranya kedengaran ke ruang tamu. Kepala desa pun segera masuk ke dalam kamar dan menemukan X sudah terduduk dalam keadaan seperti orang yang sedang kebingungan dengan tatapan mata yang kosong dan melongo.
Apa yang terjadi?
X mengaku bahwa barusan ada sosok yang menarik kakinya dengan sangat keras, sampai-sampai ia tersentak dan bangun dari tidurnya. Namun, bukan hal itu yang membuatnya seperti orang yang kehilangan roh.
Ketika ia terbangun karena tarikan tersebut, X dikejutkan oleh sesosok perempuan bersama seorang anak kecil yang tengah berdiri tepat di ujung kakinya. Bukan hanya itu, perempuan itu terlihat menertawainya.
Setelah kejadian itu, kepala desa memutuskan untuk memandikan X. Menurut kepercayaan, roh X sedang tidak berada di tubuhnya, dan mesti dikembalikan dengan cara dimandikan agar X tidak gila.
Lantas, siapa perempuan bersama anak kecil itu? Menurut cerita X, mereka adalah ibu dan anak yang baru saja mengalami kecelakaan di jalan yang malam itu ia lewati.
