PA 212 Ingin Bangun Silaturahmi dengan TNI AD

Slamet Maarif menilai, selama ini hubungan umat Islam dan TNI sudah baik. Kedua belah pihak sering membantu masyarakat secara bersama-sama dalam aksi kemanusiaan.

oleh Yopi Makdori diperbarui 04 Mar 2022, 05:38 WIB
Ketua Umum PA 212 Slamet Ma'arif. (Liputan6com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 atau PA 212, Slamet Maarif, mengaku pihaknya siap untuk membangun silaturahmi dan kerja sama dengan TNI terutama Angkatan Darat (AD).

Menurut dia, TNI milik rakyat, dari dan untuk rakyat sehingga harus didukung semua pihak karena hal tersebut untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.

"Kami dari PA 212 siap mendukung dan bekerja sama dengan TNI untuk mewujudkan konsep TNI AD dekat di hati rakyat," ujar Slamet Maarif dalam keterangan tertulisnya, Rabu (2/3/2022).

Slamet menilai, selama ini hubungan umat Islam dan TNI sudah baik. Kedua belah pihak sering membantu masyarakat secara bersama-sama dalam aksi kemanusiaan.

"Masyarakat yang terdampak bencana alam kami dan TNI bersatu padu turun untuk membantu warga. Sudah sering duet di lapangan," katanya.

Untuk itu, lanjut Slamet, ke depan pihaknya siap bekerja sama dengan TNI dalam hal apa pun, termasuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Bagi dia, persatuan dan kesatuan bangsa harus menjadi agenda utama di negara ini.

"Keberagaman harus kita dijaga dan rakyat Indonesia tidak boleh terpecah belah, meskipun kita berbeda suku, ras, golongan dan keyakinan," ucapnya.


Agar Indonesia Kian Sejuk

KSAD Jenderal Dudung Abdurachman. (Liputan6.com/Yopi Makdori)

Sebelumnya, Ketua Rekat Indonesia Raya, Eka Gumilar, mengusulkan pertemuan silaturahmi antara ulama dan petinggi TNI. Pertemuan ini diusulkan Eka agar Indonesia semakin sejuk dan damai

"Kita harus saling menjaga persatuan jangan sampai kita mudah diprovokasi," kata dia.

Pasalnya, Eka memandang bahwa persatuan adalah kunci bagi kekuatan bangsa Indonesia. Terutama persatuan di antara pada ulama bersama TNI.

"Karena sumber pertahanan yang terkuat sebuah negara bukan pada alutsista yang hebat saja, tapi justru pada persatuan rakyatnya, terutama ulama dan tentara," tutur Eka.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya