Liputan6.com, Medan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memaparkan sejumlah peran penting generasi milenial untuk pembangunan pertanian di masa depan.
"Pertanian adalah sebuah masa depan yang pasti dibutuhkan. Pertanian tidak hanya beras saja, tidak hanya jagung, tidak hanya singkong, pertanian tidak hanya kopi. Akan tetapi banyak turunan yang bisa dihasilkan dari satu komoditas. Kalo begitu pelajari itu," kata Mentan Syahrul saat memberikan memberikan kuliah umum di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan, Kamis(3/3).
Advertisement
Mentan Syahrul menambahkan ada 3 syarat yang perlu diperhatikan para generasi muda dalam pembangunan pertanian yakni pertama, Frame Academic Intellectual terisi dengan ilmu pertaniannya, kedua management agenda untuk meningkatkan kapasitas dan menambah literasi, ketiga perilaku yang baik dan berkarakter.
"Frame academic intellectual tidak terbatas lagi sekarang karena dunia terbuka dengan pertumbuhan teknologi dan informatika yang semakin canggih bahkan sekarang orang bisa belajar hanya melalui gadgetnya, jadi modal yang paling penting yang harus dimiliki yakni kemauan dan semangatmu untuk maju,"tegas SYL.
Mentan juga meminta para generasi milenial mampu terus membawa pertanian di masa depan yang berdaya saing di dalam dan luar negeri baik di sisi hulu maupun hilir dengan meningkatkan manajemen pasca sehingga kualitas produk bisa lebih bagus, menciptakan packing yang menarik sehingga harga bisa naik dengan akses pasar yang luas.
"Era mu besok tidak boleh kalah dengan anak- anak Eropa, tidak boleh kalah dengan anak-anak Amerika untuk membuat pertanian yang maju karena tidak ada lagi sekat dimana sains, riset dan teknologi bisa diakses secara terbuka," tutur Syahrul.
Kementan Fokus Cetak Petani Milenial yang Handal
Di kesempatan yang sama, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan hal serupa.
"Kementerian Pertanian, melalui BPPSDMP, sangat fokus mencetak generasi milenial pertanian yang andal, kreatif, profesional, inovatif dan unggul tentunya dalam penguasaan teknologi pertanian," katanya.
Sementara Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan menindaklanuti Mentan Syahrul untuk mencetak generasi petani-petani milenial yg handal dalam mewujudkan ketahanan pangan, Polbangtan Medan terus berinovasi dengan proses pembelajaran dan pelaksanaan kegiatan PKL .
"Kita melakukan kegiatan PKL bidang agribisnis di berbagai perusahaan/ DUDI bagi mahasiswa SM IV, PKL II (mahasiswa SM VI) di berbagai BPP dan Program Pendampingan Food Estate di Kab. Humbahas yang diintegrasikan dengan Program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka)," ucap Yuliana.
Dalam kegiatan pengabdian masyarakat, Polbangtan juga telah bekerja sama dengan berbagai instansi diantaranya, kerja sama dengan Badan Otorita Danau Toba, kerja sama dengan Dinas Pertanian Kab. Toba, kerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Dairi dan lainnya.
Untuk mencetak lulusan yang qualified dan memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dunia industri dan dunia kerja yang memiliki karakter, Yuliana mengatakan Polbangtan Medan bekerja sama dengan stakeholder untuk menerapkan TEFA sebagai metode pembelajaran.
(*)
Advertisement