Liputan6.com, Jakarta Anak dengan spektrum autisme umumnya memiliki masalah dalam komunikasi, interaksi, dan penggunaan bahasa. Hal ini perlu diajarkan sejak dini mengingat bahasa memiliki fungsi dasar bagi mereka.
Menurut dosen pendidikan khusus di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Dr.dr. Riksma Nurakhmi, M.Pd, fungsi dasar bahasa bagi anak dengan spektrum autisme yakni:
Advertisement
-Komunikasi penting untuk mengatur perilaku individu dengan lingkungan sekitar, komunikasi juga penting untuk meminta, protes atau untuk pemuasan kebutuhan fisik.
-Komunikasi digunakan dalam berinteraksi dengan orang lain, di antaranya untuk memulai interaksi, memberikan tanggapan, mempertahankan interaksi, dan untuk mengakhiri interaksi.
-Komunikasi digunakan untuk mengarahkan perhatian pada suatu objek atau informasi untuk kebutuhan anak.
“Kenapa kita harus meningkatkan kemampuan komunikasi atau bahasa pada anak spektrum autisme? Sebenarnya komunikasi ini berkaitan dengan mengatur perilaku,” kata Riksma dalam seminar daring Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) belum lama ini.
Ia dan asosiasi terapis menyepakati bahwa menggunakan satu instruksi yang sama akan jauh lebih efektif diterima oleh anak apabila dilakukan juga oleh orangtua di rumah.
“Kita menggunakan kata yang sama sehingga konsistensi dan pemahaman anaknya ajeg (tegak).”
Simak Video Berikut Ini
Hambatan Komunikasi
Riksma juga menyebutkan beberapa hambatan komunikasi yang sering dialami anak dengan spektrum autisme. Hambatan-hambatan tersebut yakni:
-Keterbatasan dalam peniruan
-Sulit menjalin pertemanan dengan individu lain
-Perkembangan bahasa lambat atau sama sekali tidak ada
-Tidak berbicara atau sedikit berbicara sampai usia dewasa
-Anak tampak seperti Tuli, sulit berbicara
-Kadang kata-kata yang digunakan tidak sesuai dengan artinya.
Advertisement
Hambatan Lainnya
Hambatan komunikasi lainnya pada anak dengan spektrum autisme adalah:
-Mengoceh tanpa arti secara berulang-ulang dengan bahasa yang tidak dapat dimengerti orang lain
-Senang menarik tangan orang lain untuk meminta sesuatu
-Tidak bisa memulai pembicaraan
-Mengulang kata-kata yang diucapkan orang lain
“Mereka mengulang keseluruhan kalimat karena tidak mampu untuk memahami komponen kalimat,” kata Riksma.
Infografis Tunjangan Khusus Penyandang Disabilitas di Jakarta
Advertisement