Liputan6.com, Jakarta - Kejadian mengenaskan menimpa seorang pemilik Tesla Model 3, pada 27 Februari 2022. Mobil listrik asal Amerika Serikat yang dikendarai seorang pria, tiba-tiba berhenti di jalan raya di Independence, Missouri, dan menjadi pemicu kecelakaan yang menyebabkan pengemudi Tesla nahas itu meninggal dunia.
Dilansir Carscoops, saat ini pihak berwenang tengah melakukan penyelidikan, mengapa kendaraan ini berhenti. Dilaporkan, seorang penumpang Tesla dan penumpang dari dua kendaraan yang menabrak selamat dengan luka ringan.
Advertisement
Kecelakaan itu terjadi di kawasan I-70, di sebelah timur Kansas City. Menurut polisi, Tesla berhenti total di tengah jalan dan dua kendaraan yang berada dekat mobil tersebut gagal menghindarinya.
Sementara itu, identifikasi yang meninggal dunia akibat kasus kecelakaan ini, adalah Terry L. Siegal, 74 tahun.
Departemen Kepolisian Missouri awalnya mengatakan bahwa penyelidikan awal menunjukkan bahwa Terry dan penumpangnya berada di Tesla ketika masalah mekanis menyebabkan kendaraan kehilangan tenaga dan berhenti di jalan raya.
"Akibatnya, kendaraan yang mendekat tidak dapat menghindari tabrakan dengan mereka. Tampaknya semua orang yang terlibat mengenakan sabuk pengaman. Kecelakaan itu masih dalam penyelidikan," ujar pihak kepolisian.
Sementara itu, tidak ada kabar tentang siapa penumpang di Tesla Model 3, dan apa kemungkinan yang dikatakan oleh kepolisian terkait penyebab khusus yang terjadi sebelum mobil itu berhenti.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penjualan Tesla
Tesla berencana membangun pabrik baru di Shanghai, Cina. Sebuah laporan mengatakan, bahwa pabrik baru akan berada di zona perdagangan bebas Lingang, dekat dengan Gigafactory 3 yang sudah ada.
Pabrik Tesla di Cina, merupakan fasilitas di luar Amerika Serikat, dan satu-satunya dimiliki oleh pihak asing di Negeri Tirai Bambu.
Dilansir Reuters, Senin (28/2/2022), Tesla mengincar kapasitas tahunan hingga dua juta unit di Shanghai setelah ekspansi tersebut. Namun, South China Morning Post mengatakan, kemungkinan tersebut akan menjadi jangka panjang dan kapasitas langsung kemungkinan besar akan digandakan menjadi setidaknya satu juta unit mobil listrik per tahun.
Meskipun begitu, Tesla Cina masih menolak berkomentar terkait hal tesebut.
Tesla Cina mengatakan, bulan lalu bahwa telah mengirimkan 484.130 unit kendaraan pada 2021. Jumlah tersebut, lebih dari setengah total penjualan global perusahaan sebesar 936 ribu unit.
Sedangkan di Cina, Tesla menjual 321 ribu kendaraan Model 3 dan Model Y pada 2021, lebih dari dua kali lipat angka 2020. Sekitar 160 ribu Tesla buatan Shanghai lainnya, diekspor ke pasar seperti Jerman dan Jepang.
Advertisement