Liputan6.com, Zaporizhzhia - Ukraina berhasil memadamkan gedung pelatihan di fasilitas pembangkit nuklir atau PLTN Zaporizhzhia yang diserang Rusia. Tak ada korban jiwa yang jatuh akibat peristiwa itu.
Berdasarkan laporan media pemerintah Ukraina, Ukrinform, Jumat (4/3/2022), api di Nuclear Power Plant tersebut berhasil padam pada pagi hari waktu setempat.
Baca Juga
Advertisement
"Pada 06:20, kebakaran di gedung pusat pelatihan di Zaporizhzhia NPP di Enerhodar telah padam. Tak ada korban jiwa," demikian pernyataan dari Pelayanan Darurat Negara di Ukraina.
Kebakaran terjadi karena serangan Rusia pada Jumat dini hari. Salah satu serangan mendarat di salah satu unit daya. Pihak Zaporizhzhia juga berkata pasukan dari Chechnya masuk ke wilayah pembangkit dan berusaha menaruh ranjau.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
WHO Kirim Pasokan Medis untuk 150 Ribu Orang Ukraina
WHO turut mengirimkan bantuan untuk Ukraina yang tengah diserang oleh Rusia. Badan Kesehatan Dunia itu mengatakan pengiriman pasokan medis untuk menyelamatkan nyawa para korban di Ukraina telah tiba di Warsawa.
Selanjutnya, dari Warsawa bantuan kesehatan tersebut bakal dikirim ke negara yang sedang dilanda konflik tersebut.
Pemimpin Jaringan Tim Medis Darurat WHO Flavio Salio mengatakan sebanyak 36 ton pasokan medis telah tiba dari gudang beberapa organisasi di Dubai. Ia mengatakan sejumlah bantuan lainnya sedang berada dalam perjalanan karena kebutuhan akan barang-barang medis terus meningkat di seluruh Ukraina.
Mengutip VOA Indonesia, Jumat (4/3/2022), WHO mengatakan pengiriman itu termasuk pasokan perawatan terkait trauma bagi keperluan 1.000 pasien yang membutuhkan perawatan bedah. Selain itu juga pasokan medis lainnya untuk memenuhi kebutuhan sekitar 150.000 orang.
Menurut catatan WHO, fasilitas-fasilitas kesehatan dan para petugas layanan kesehatan di Ukraina sangat membutuhkan pasokan untuk terus merawat korban serangan Rusia serta mereka yang sakit karena kondisi lainnya.
WHO menyerukan pengamanan dari pengiriman pasokan medis tersebut dan juga pengiriman terkait kesehatan dan kemanusiaan lainnya.
Advertisement