Liputan6.com, Jakarta Ajang MotoGP di Sirkuit Mandalika tinggal beberapa hari lagi. Balap motor paling bergengsi di dunia ini akan diadakan di Lombok pada 18-20 Maret 2022.
Meski sudah dekat, sayangnya penjualan tiket MotoGP masih jauh di bawah harapan. Pemerintah memberikan kuota penonton sebesar 60 ribu. Jumlah ini sebenarnya sudah diturunkan dari sebelumnya 100 ribu penonton.
Advertisement
Direktur Pemasaran InJourney, Maya Watono, mengungkapkan bahwa penjualan tiket MotoGP Mandalika baru menyentuh angka 20 ribuan
"Penjualan tiket ada di angka 22.300 dari total 63 ribuan," katanya, Jumat (4/3/2022).
Jika dihitung maka penjualan tiket MotoGP Mandalika bahkan belum mencapai separuhnya atau 50 persen. Masih ada lebih dari separuh tiket yang disediakan belum terjual.
Tiket MotoGP Mandalika sendiri dijual dalam beberapa rentang harga, untuk hari pertama pada sesi Free Practice harganya Rp 100 ribuan. Sedangkan yang termahal di hari ketiga saat balapan dilakukan, yakni sebesar Rp 500 ribuan.
PNS NTB Wajib Beli?
Seretnya penjualan tiket MotoGP Mandalika menimbulkan isu baru. Kabarnya Pemprov NTB mewajibkan ASN untuk nonton dan beli tiketnya.
Menurut Sekretaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Lalu Gita Ariadi, mengatakan ada 21.530 tiket MotoGP Mandalika yang sudah laku terjual. Artinya, ada 35.000 tiket yang belum terjual. Gita mengatakan ASN menjadi salah satu yang diwajibkan menonton.
"Sebanyak 35.000 tiket itu kemudian kami coba lakukan mapping. Kami distribusikan dalam 10 cluster penjualan tiket di NTB. Dari Pemprov NTB, kepada ASN-nya diwajibkan untuk menyaksikan MotoGP," ujar Gita dalam acara Konferensi Pers Penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2022.
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Zulkieflimansyah pun buka suara. Dia membantah adanya kebijakan yang mewajibkan ASN untuk membeli tiket MotoGP Mandalika pada 18-20 Maret 2022.
"Hari-hari ini heboh tentang ASN yang diwajibkan nonton MotoGP dengan diskon 10%. Mungkin Pak Sekda saya terlalu bersemangat agar MotoGP ini meriah dan sukses, sehingga menyampaikan berita ini ke publik," ujarnya.
Dia melanjutkan kebijakan tersebut belum final dan baru sekadar ide untuk penjualan tiket MotoGP Mandalika. "Kebijakan ini belum final," tegasnya.
Advertisement