2 Ritel Raksasa Hong Kong Batasi Pembelian Kebutuhan Pokok Agar Tak Ada Panic Buying

Jaringan supermarket ParknShop mengumumkan batasan pembelian per pelanggan untuk kebutuhan pokok.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 04 Mar 2022, 16:31 WIB
Warga antre tes virus corona di pusat pengujian sementara di Hong Kong, 23 Februari 2022. Warga Hong Kong menjadi semakin terganggu dengan desakan pemerintah untuk tetap berpegang pada strategi "nol-COVID" ketika kota itu mencatat rekor jumlah kasus baru lainnya pada hari Rabu. (AP Photo/Vincent Yu)

Liputan6.com, Hong Kong - Dua rantai ritel konsumen terbesar Hong Kong mulai menjatah beberapa makanan dan obat-obatan untuk konsumen pada Jumat (4/3).

Dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (4/3/2022) hal ini dilakukan untuk mengekang panic buying yang telah melanda kota itu selama seminggu terakhir di tengah kekhawatiran penguncian di seluruh kota ketika kasus COVID-19 melonjak.

Jaringan supermarket ParknShop mengumumkan batasan lima item per pelanggan untuk kebutuhan pokok seperti nasi, makanan kaleng dan kertas toilet.

Sementara apotek Watsons memberikan batasan yang sama pada obat untuk nyeri, demam dan pilek, tulis media Hong Kong.

Pada Rabu (2/3), ParknShop mengumumkan jam buka yang lebih pendek, dengan beberapa dari 200 cabangnya tutup pada pukul 3 sore waktu setempat.

Baik ParknShop dan Watsons adalah unit dari konglomerat yang terdaftar di Hong Kong, CK Hutchison.

Pejabat Hong Kong telah berulang kali mendesak orang-orang agar tidak melakukan terpengaruh panic buying minggu ini, dengan mengatakan persediaan sangat cukup.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kasus COVID-19 di Hong Kong

Pekerja dengan APD membantu warga untuk tes virus corona di pusat pengujian sementara di Hong Kong, Jumat (4/3/2022). Pemimpin Hong Kong awal pekan ini mengatakan mobilitas orang mungkin dibatasi selama tes covid-19 massal wajib ketika kasus harian mencapai rekor. (AP Photo/Kin Cheung)

Pihak berwenang melaporkan rekor harian baru 56.827 infeksi baru dan 144 kematian pada Kamis (3/3), naik eksponensial dari sekitar 100 pada awal Februari 2022.

Lonjakan kasus dan ketakutan akan penguncian telah memicu kepergian massal orang-orang dari kota, di mana pihak berwenang berpegang teguh pada kebijakan "nol kasus" untuk berupaya memberantas semua wabah.

Banyak restoran dan toko tutup, sementara distrik keuangan Central sangat sepi dan hanya sedikit orang yang keluar di lingkungan yang biasanya ramai.

Menyoroti meningkatnya frustrasi publik, pengusaha terkemuka dan penasihat pemerintah Allan Zeman mengatakan pada bahwa reputasi internasional Hong Kong telah "sangat rusak" dan warga dibuat pusing oleh pesan-pesan yang membingungkan.


Infografis Corona Bikin Italia Lockdown

Infografis Corona Bikin Italia Lockdown (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya