Lawan Kejahatan Siber, Malaysia Gencarkan Pendidikan Literasi Digital

Pemberian pendidikan literasi digital ini didorong dengan maraknya penggunaan gawai di usia yang belia.

oleh Edu KrisnadefaLiputan6.com diperbarui 04 Mar 2022, 20:30 WIB
Ilustrasi Literasi Digital (Liputan6.com/Trie Yasni)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Literasi digital di Malaysia perlu ditanamkan sedini mungkin sejak Sekolah Dasar (SD). Hal ini disampaikan oleh Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia (MCMC), Zulkarnain Mohd Yasin.

Pemberian pendidikan literasi digital ini didorong dengan maraknya penggunaan gawai di usia yang belia.

"Kita harus memulainya dari sekolah dasar sebab anak-anak usia lima tabun pun audah memiliki telepon genggam dan mereka mampu bernavigasi di situs-situs yang bahkan kita sendiri tidak tahu," ujar Zulkarnain, seperti dikutip dari The Star.

Ia juga menyinggung mengenai edukasi anak tentang bahaya berbicara dengan orang asing, tetapi tidak mengajarkan bahaya yang mengintai di dunia digital dan bagaimana mitigasinya. Padahal keduanya merupakan hal yang sama bahayanya.

MCMC memfokuskan pada program dan kampanye terkait kejahatan siber melalui program bertajuk "Klik Dengan Bijak (KDB)" dan "Malaysia ICT Volunteer (MIV)".

Selain itu, penyedia layanan internet Malaysia dan Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia tidak memiliki akses untuk melakukan pengawasan secara masif dan menyeluruh di media sosial guna menjunjung kebebasan berpendapat dan privasi penggunanya.

Meski begitu, mereka tetap menerima laporan terkait berbagai aktivitas yang terindikasi bahaya untuk nantinya ditinjau lebih lanjut oleh platform media sosial terkait.

Komisi tersebut telah melakukan upaya terhadap bermacam konten-konten bahaya di media sosial dengan cara men-take down konten tersebut. Namun, Zulkarnain merasa tindakan tersebut tidak akan menjadi solusi dalam pencegahan maraknya kejahatan siber.

Kejahatan siber dapat muncul akibat ulah penggunanya sendiri yang tidak berhati-hati dalam mengunggah data pribadi di media sosial.

Maka dari itu, ia menekankan perlu adanya, "pemahaman, pengetahuan, dan pembelajaran mengenai mitigasi risiko yang ada, serta penting juga untuk memiliki kemampuan dan pengetahuan digital."

Penulis: Viona Pricilla/Universitas Multimedia Nusantara

Sumber: https://www.thestar.com.my/news/nation/2022/02/21/mcmc-time-to-teach-pupils-digital-literacy

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya