Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan jasa konstruksi, PT Sumber Mas Konstruksi Tbk menawarkan harga sebesar Rp 264 per saham. Sebelumnya PT Sumber Mas Konstruksi Tbk menawarkan kisaran harga perdana Rp 150-Rp 350 per saham.
Perseroan menawarkan sebanyak 250 juta saham baru melalui Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering-IPO). Dengan demikian perseroan akan meraup dana sebesar Rp 66 miliar. Demikian mengutip laman e-ipo.co.id, ditulis Jumat (4/3/2022).
Saham yang ditawarkan melalui IPO ini setara 19,95 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan. Nilai nominal saham Perdana ini adalah Rp 100.
Baca Juga
Advertisement
Pemesanan atas saham baru ini dilakukan melalui sistem Penawaran Umum Elektronik dengan ada ketersediaan dana yang cukup pada rekening dana nasabah (RDN) pemesan yang terhubung dengan Sub Rekening Efek Pemesan yang digunakan untuk melakukan pemesanan saham. Penawaran Umum Perdana ini dilaksanakan oleh penjamin pelaksana emisi PT Edhika Elite Sekuritas.
Perseroan sudah mendapatkan pernyataan efektif untuk IPO nya ini pada 25 Februari 2022. Sehingga pelaksanaan masa penawaran umum bisa dilakukan pada 2 - 7 Maret 2022.
Penjatahan saham akan ditentukan pada 7 Maret 2022. Lalu dilanjutkan dengan pendistribusian saham secara elektronik pada 8 Maret 2022. Saham Perdana ini akan dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Maret 2022.
Bersamaan dengan pencatatan saham yang berasal dari Penawaran Umum Perdana ini, Perseroan atas nama pemegang saham lama juga akan mencatatkan pula seluruh saham biasa atas nama pemegang saham sebelum Penawaran Umum Perdana Saham sejumlah 1.003.000.000 saham. Saham-saham yang juga akan dicatatkan tersebut adalah milik:
1. PT Vina Nauli Jordania sebanyak 703.000.000 saham.
2. PT Umaty global Finance sebanyak 150.000.000 saham;
3. PT Zareen Capital Nusantara sebanyak 100.000.000 saham;
4. Intan Magdalena P sebanya 50.000.000 saham.
Dengan demikian jumlah saham yang akan dicatatkan oleh Perseroan di Bursa Efe Indonesia (BEI) adalah sebanyak-banyaknya 1.253.000.000 saham atau sebesar 100 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
Berikut adalah susunan pemegang saham perseroan sebelum pelaksanaan IPO dan setelah pelaksanaan IPO :
- PT Vina Nauli Jordania memiliki sebanyak 703.000.000 saham (setara 70,09 persen), setelah IPO akan menjadi sebanyak 703.000.000 saham (setara 56,11 persen)
- PT Umaty Global Finance memiliki sebanyak 150.000.000 saham (setara 14,95 persen), setelah IPO akan menjadi sebanyak 150.000.000 (setara 11,97 persen)
- PT Zareen Capital Nusantara memiliki sebanyak 100.000.000 saham (setara 9,97 persen), setelah IPO akan menjadi sebanyak 100.000.000 saham (setara 7,98 persen).
- Intan Magdalena P memiliki sebanyak 50.000.000 saham (setara 4,99 persen), setelah IPO akan menjadi sebanyak 50.000.000 saham (setara 3,99 persen)
- Masyarakat akan memiliki sebanyak 250.000.000 saham setelah IPO (setara 19,95 persen).
Adapun jumlah modal ditempatkan dan disetor perseroan sebelum IPO adalah sebesar 1.003.000.000 saham senilai Rp 100.300.000.000 (setara 100 persen).
Setelah IPO, jumlahnya akan menjadi sebanyak 1.253.000.000 saham, senilai total Rp 125.300.000.000 (setara 100 persen). Sementara sebelum IPO, jumlah saham dalam Portepel ada sebanyak 2.997.000.000 saham, senilai Rp 299.700.000.000, dan setelah IPO akan ada sebanyak 2.747.000.000 saham senilai total Rp 274.700.000.000.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dana Hasil IPO
Dana yang diperoleh dari IPO ini akan digunakan sebesar 97 persen untuk modal kerja konstruksi proyek Perseroan pada masa yang akan datang baik pada sektor swasta maupun Pemerintahan.
Sedangkan sisanya sebesar 3 persen akan digunakan untuk Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia dia ntaranya untuk peningkatan keahlian dan kualitas tenaga kerja.
Hingga akhir September 2021, total aset perseroan tercatat sebesar Rp 132,24 miliar, yang terdiri dari Ekuitas sebesar Rp 125,19 miliar dan Liabilitas sebesar Rp 7,05 miliar.
Jadwal IPO:
Tanggal efektif pada 25 Februari 2022
Masa penawaran umum pada 2-7 Maret 2022
Tanggal penjatahan pada 7 Maret 2022
Tanggal distribusi saham secara elektronik pada 8 Maret 2022
Tanggal pencatatan saham pada 9 Maret 2022
Reporter: Elizabeth Brahmana
Advertisement