Liputan6.com, Jakarta - Ahli epidemiologi Universitas Putra Malaysia, dr Malina Osman menyesalkan ada sebagian influencer yang masih menyebarkan informasi palsu atau hoaks tentang vaksin COVID-19.
Menurutnya, para influencer ini bertindak seperti ahli medis dan memberikan informasi yang tidak akurat kepada publik. Hal itu dapat membuat orang ragu tentang vaksin COVID-19 booster.
Baca Juga
Advertisement
"Beberapa dari mereka telah mengarang informasi sementara yang lain secara terang-terangan menyebarkan berita palsu. Mereka bertindak seolah-olah mereka tahu segalanya," kata Malina dikutip dari freemalaysiatoday.com, Jumat (4/3/2022).
Terkait kekhawatiran efek pasca-vaksinasi, Malina mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan prosedur dan tata cara menanganinya. Ia menegaskan bahwa risiko tersebut sangat rendah.
"Apakah kita memutuskan untuk menolak vaksin hanya karena mungkin ada komplikasi yang hanya terjadi pada sebagian kecil individu?" ucap Malina.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement