Sinar Mas Genjot Produksi Minyak Goreng 21 Ribu Ton

Untuk perluasan serta percepatan distribusi, Sinar Mas Agribusiness and Food mengoptimalkan kemitraan dengan para penyalur di berbagai jaringan pemasaran

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 04 Mar 2022, 21:58 WIB
Sinar Mas Agribusiness and Food meningkatkan kapasitas produksi sejak Februari 2022 (Dok: Sinar Mas Agribusiness and Food)

Liputan6.com, Jakarta - PT Sinar Mas Agribusiness and Food meningkatkan produksi serta mempercepat penyaluran untuk mendukung upaya pemerintah memenuhi kebutuhan masyarakat akan minyak goreng kemasan dengan harga terjangkau.

"Sejak Februari lalu, kami telah meningkatkan kapasitas produksi hingga 21 ribu ton per bulan, di atas kapasitas normal yakni sekitar 18 ribu ton," tutur Corporate Affairs Director Sinar Mas Agribusiness and Food, Harry Hanawi dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (4/3/2022).

Untuk perluasan serta percepatan distribusi, perusahaan mengoptimalkan kemitraan dengan para penyalur di berbagai jaringan pemasaran, yang menjangkau pasar tradisional (wet market), modern (minimarket dan supermarket) dan juga perdagangan elektronik (e-commerce).

"Distributor memberikan imbauan kepada semua toko untuk memastikan harga minyak goreng ke tangan konsumen akhir, sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan," kata dia.

Pada Februari 2022, penyaluran minyak goreng telah menyebar hingga ke 460.000 titik distribusi yang ada di 67 kota. Hasilnya, sepanjang Februari hingga pekan ketiga, tercatat 14 juta liter minyak goreng kemasan tersalurkan ke 125.000 toko di pasar tradisional, 40.300 toko modern, serta 300.000 jaringan e-commerce.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Koordinasi

Harry menuturkan, pihaknya telah memberikan dukungan sejak sebelum pemerintah mengeluarkan regulasi domestic market obligation (DMO) dengan menyalurkan lebih dari 775.000 liter minyak goreng kemasan seharga Rp 14.000 per liter sepanjang November hingga Desember tahun lalu, perusahaan guna memasok kebutuhan publik, sekaligus menstabilkan harga ketika itu.

"Kami senantiasa berkoordinasi dengan pemerintah, bersama-sama menjaga ketersediaan minyak goreng bagi masyarakat di Indonesia,” ujar dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya