Liputan6.com, Jakarta - PT Hero Supermarket Tbk (HERO) mencatat kinerja keuangan beragam pada 2021. PT Hero Supermarket Tbk menekan rugi dan catat penurunan pendapatan sepanjang 2021.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (5/3/2022), PT Hero Supermarket Tbk membukukan pendapatan bersih Rp 3,48 triliun sepanjang 2021. Realisasi pendapatan turun tipis 2,19 persen dari periode 2020 sebesar Rp 3,55 triliun. Beban pokok pendapatan naik 10,12 persen dari Rp 1,78 triliun pada 2020 menjadi Rp 1,96 triliun pada 2021.
Dengan demikian, laba kotor susut 14,55 persen menjadi Rp 1,51 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,77 triliun.
Baca Juga
Advertisement
Perseroan mencatat beban usaha turun 3,89 persen menjadi Rp 2,06 triliun pada 2021 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 2,15 triliun. Namun, biaya keuangan naik menjadi Rp 237,31 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 84,15 miliar.
Di sisi lain, perseroan mencatat penghasilan keuangan naik 30,8 persen menjadi Rp 1,46 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,11 miliar. Penghasilan lainnya naik 107,1 persen menjadi Rp 38,32 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 18,50 miliar.
Melihat kondisi itu, PT Hero Supermarket Tbk mampu menekan rugi sepanjang 2021. Perseroan mencatat rugi tahun berjalan menjadi Rp 963,52 miliar pada 2021. Pada 2020, perseroan mencatat rugi tahun berjalan Rp 1,21 triliun.
Total ekuitas perseroan susut menjadi Rp 873,82 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,85 triliun.Total liabilitas naik menjadi Rp 5,39 triliun pada 2021 dari periode 2020 sebesar Rp 2,98 triliun.
Dengan demikian, total aset naik menjadi Rp 6,27 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,83 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 168,73 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 76,31 miliar.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penjelasan Manajemen
Manajemen PT Hero Supermarket Tbk menjelaskan penyebab rugi yang dialami pada 2021. Perseroan menyatakan kombinasi dari biaya tidak berulang bersih yang timbul sebagai akibat dari restrukturisasi Giant serta biaya tambahan terkait pajak menyumbang sekitar 70 persen dari kerugian pada tahun itu.
Kinerja IKEA terus dipengaruhi secara signifikan oleh pembatasan terkait pandemi, yang mengakibatkan hilangnya perdagangan setara lebih dari 130 hari karena ada penutupan toko, pembatasan kapasitas operasi toko, dan pembatasan makan di tempat.
Selain itu, kendala pada rantai pasokan global berdampak pada ketersediaan stok di sepanjang tahun ini.
“Kami percaya bahwa fondasi yang kokoh telah diletakkan untuk mendukung pertumbuhan yang kuat ketika kondisi menjadi normal kembali,” kata Presiden Direktur PT Hero Supermarket Tbk Patrik Lindvall dikutip dari keterbukaan informasi BEI.
Total ruang usaha IKEA di Indonesia meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan awal tahun setelah pembukaan toko di Bandung dan Jakarta Garden City. Selain itu, pada November, IKEA membuka toko pertamanya di luar Jawa melalui konversi gerai Giant di Bali.
“Ekspansi ini mengikuti strategi imperatif IKEA untuk menjadi lebih mudah diakses dan terjangkau oleh masyarakat Indonesia dan kami yakin toko-toko ini akan menghasilkan keuntungan yang baik bagi pemegang saham kami dari waktu ke waktu,” ujar Patrik.
Kinerja Guardian terus dipengaruhi secara signifikan oleh pembatasan terkait pandemi di Indonesia dan perubahan terkait dalam perilaku pelanggan, terutama karena menurunnya jumlah kunjungan di pusat perbelanjaan. Namun demikian, penjualan like-for-like Guardian meningkat pada kuartal keempat karena turunnya level pembatasan terkait pandemi.
Selain itu, Guardian terus beradaptasi dengan perubahan lingkungan eksternal melalui reinvestasi harga untuk mendorong nilai tambah bagi pelanggan, pertumbuhan format baru, dan optimalisasi rangkaian produk yang disesuaikan dengan demografi pelanggan tertentu
“Kinerja toko Hero Supermarket pada tahun ini juga dipengaruhi oleh penerapan pembatasan terkait pandemi dan perubahan perilaku pelanggan,” ujar Patrik.
Advertisement
Prospek
Ia menambahkan, teapi, penjualan like-for-like mulai membaik pada kuartal keempat dengan peningkatan progresif dalam kunjungan pelanggan.
"Setelah restrukturisasi Giant, enam toko telah diubah menjadi toko Hero Supermarket. Hero juga berinovasi melalui program optimalisasi rangkaian produk dan peluncuran inisiatif belanja online baru,” kata dia.
Ia menambahkan, duransi dan luasnya dampak pandemi COVID-19 terhadap perseroan masih belum pasti. Namun, PT Hero Supermarket optimistis dengan kehati-hatian kondisi perdagangan akan membaik pada 2022 mengikuti peningkatan kinerja selama paruh kedua 2021. Perseroan tetap berkomitmen terhadap masa depan bisnis ritelnya di Indonesia.
"Kami percaya bahwa keberhasilan pelaksanaan program transformasi bisnis selama beberapa tahun terakhir telah memperkokoh fondasi Perseroan untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang yang kuat di Indonesia,” kata dia.