Cuaca Buruk Picu Petani Cabai Magetan Merugi di Tengah Kenaikan Harga

Berbagai upaya telah dilakukan para petani, termasuk penyemprotan berbagai jenis obat pertanian namun cuaca buruk menghantui

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Mar 2022, 08:00 WIB
Ilustrasi petani cabai di Magetan Jawa Timur merugi meski harga sedang naik(merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Harga bahan pokok di sejumlah daerah Jawa Timur perlahan mulai merangkak naik. Setelah sebelumnya komoditas daging sapi naik, kini komoditas sayur perlahan naik.

Kenaikan harga bahan pokok tersebut pada komoditas cabai di Kabupaten Magetan Jawa Timur. Diketahui, harga cabai di Magetan maupun beberapa daerah di Jawa Timur naik hingga Rp 60 ribu per kilogram.

Namun, kenaikan harga cabai tersebut justru tak membuat petani untung sehingga menimbulkan keluhan dari mereka. Diketahui, tanaman cabai yang ditanam petani di Magetan busuk hingga gagal panen.

"Cabai juga tidak laku kalau dijual dengan harga tinggi," kata salah seorang petani cabai Desa Sidomukti Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan Jawa Timur, Prasetyo, Sabtu (5/3/2022).

Dia menyebutkan, untuk cabai dengan kondisi masih hijau hanya dijual Rp 15 ribu per kilogram. Sementara cabai rawit merah Rp 50 ribu per kilogram.

Menurutnya, kondisi tersebut umumnya disebabkan curah hujan yang terlalu tinggi. Hama langsung menyerang tanaman cabai hingga membusuk begitu turun hujan.

“Harga pupuk dan obat mahal barangnya petani murah jualnya. Kalau dalam berita-berita harganya mahal tapi di petani murah dan harga di jual Rp 50 ribu per kilogram," sebut dia.

Dia mengaku, berbagai upaya telah dilakukan para petani, termasuk penyemprotan berbagai jenis obat pertanian. Namun, cuaca buruk terus melanda sehingga berpengaruh terhadap kondisi tanaman cabai.

"Kami berharap pemerintah bisa turun tangan untuk meringankan beban petani, terutama untuk pupuk dan obat tanaman agar tak mudah rusak," ujar dia.

Saksikan video pilihan berikut ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya