Liputan6.com, Jakarta Vaksinasi dosis kedua COVID-19 di Indonesia telah mencapai 146.577.204 dosis pada Jumat, 4 Maret 2022 pukul 18.00 WIB. Ini artinya sudah 70,38 persen dari target 208 juta penduduk.
“Capaian vaksinasi dosis kedua menjadi penting dalam usaha penanganan dan pencegahan pandemi COVID-19 di Indonesia," kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi.
Advertisement
Perjuangan untuk vaksinasi COVID-19 belum selesai. Targetnya masih 70 persen dari total populasi Indonesia lanjut Nadia dalam keterangan pers pada Sabtu, 5 Maret 2022.
Disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi sebelumnya, target vaksinasi kedua capai 70 persen diharapkan bisa tercapai sebelum Lebaran tahun ini.
Maka dari itu, percepatan dan perluasan cakupan vaksinasi nasional terus dilakukan sebagai salah satu strategi kunci untuk menekan COVID-19 di Indonesia. Upaya terus mendorong vaksinasi booster juga dilakukan, terlebih dengan aturan baru yang bisa dilakukan masyarakat umum 3 bulan sejak vaksinasi dosis kedua.
Efektivitas vaksinasi COVID-19 masih tinggi untuk mencegah pasien bergejala berat hingga kematian akibat COVID-19.Nadia mengatakan, sejak 21 Januari-26 Februari 2022 dari 5.013 pasien COVID-19 yang meninggal, masih didominasi pasien yang belum lengkap vaksinasinya yakni sebesar 69 persen.
Vaksinasi juga sangat diperlukan bagi kelompok lansia, komorbid, dan anak-anak yang terhitung rentan bergejala berat saat terinfeksi virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.
BOR RS 31 Persen
Nadia juga menyampaikan bahwa tingkat keterisian pasien (bed occupancy rate/BOR) di rumah sakit secara nasional juga turun ke level 31 persen pada 4 Maret 2022. Turun satu persen dari hari sebelumnya.
Indikator penanganan COVID-19 lainnya yang terus membaik adalah menurunnya kasus konfirmasi harian pada 4 Maret 2022 menjadi 26.347, turun dari tanggal 3 Maret 2022 yang berada di level 37.259. Angka kasus aktif juga turun sebesar 14.443 menjadi 517.253 setelah kemarin berada di 531.696.
“Saat ini kita masih terus berupaya mengendalikan pandemi dengan secara konsisten menurunkan jumlah kasus, positivity rate, hingga fatalitas secara nasional," kata Nadia.
Saat ini sudah 15 provinsi yang konsisten menunjukkan penurunan jumlah kasus harian dan 8 provinsi menunjukkan pelandaian jumlah kasus harian.
"Ini sinyal yang positif bagi upaya yang sudah dilakukan bersama-sama,” katanya.
Advertisement