Liputan6.com, Gorontalo - Hingga kini persoalan kelangkaan minyak goreng di Provinsi Gorontalo belum usai. Selain belum menerapkan satu harga, minyak goreng di Gorontalo sulit untuk didapatkan.
Menurut warga, semenjak diberlakukan satu harga oleh pemerintah, minyak goreng seketika raib. Bahkan minyak goreng yang sebelumnya mudah didapatkan di minimarket, kini sudah tidak ada lagi.
Baca Juga
Advertisement
"Dulu kami datang ke minimarket untuk beli minyak goreng cepat dapat," kata Mar Keti warga Kota Gorontalo.
Menurutnya, meskipun mahal, minyak goreng itu pasti akan laku terjual. Tetapi saat ini, selain mahal stok pun sangat terbatas.
"Kami tidak perlu murah, yang penting terjangkau," tuturnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Simak juga video pilihan berikut:
Kata Wali Kota Gorontalo
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Gorontalo Marten Taha mengungkapkan, semua unsur terkait telah melakukan razia ke distributor. Ternyata, minyak goreng di Kota Gorontalo tidak mengalami kelangkaan.
“Dinas Perdagangan, Komisi B, Bulog dan unsur terkait lainnya telah turun ke lapangan. Hasilnya minyak ini ada di Kota Gorontalo,” kata Marten.
Persoalan yang terjadi hari ini adalah, saat minyak goreng tersebut disalurkan, masyarakat membeli dengan jumlah yang banyak. Akhirnya, stok yang diperkirakan bisa sampai satu bulan bisa ludes.
“Menurut distributor, minyak goreng selalu disalurkan, hanya masyarakat saja yang membeli dalam jumlah yang banyak, jadi baru sekitar satu minggu stok sudah habis,” ujarnya.
“Sehingga, saya meminta kepada Dinas Perdagangan distribusi minyak goreng ini bisa diatur,” terangnya.
Namun kata Marten, ketika terjadi kelangkaan secara tiba-tiba bisa dipastikan karena pengiriman dari pusat terlambat. Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo bersama bulog akan terus memantau ini.
“Pokoknya warga Kota Gorontalo tenang saja, minyak Goreng bisa dipastikan akan ada saat ramadan,” ia menandaskan.
Advertisement