IHSG Anjlok 0,80 Persen, Sektor Saham Energi Pimpin Penguatan

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, IHSG melemah 0,80 persen ke posisi 6.872,79

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Mar 2022, 12:21 WIB
Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) betah di zona merah hingga penutupan perdagangan sesi pertama, Senin (7/3/2022). Koreksi IHSG yang terjadi di tengah aksi jual investor asing dan bursa saham Asia yang merosot.

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, IHSG melemah 0,80 persen ke posisi 6.872,79. Indeks LQ45 merosot 0,52 persen ke posisi 988,90. Seluruh indeks acuan kompak tertekan. Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 6.917,93 dan terendah 6.843,81.

Sebanyak 382 saham melemah sehingga menekan IHSG. 151 saham menguat dan 140 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.166.278. Total volume perdagangan 18,1 miliar saham.

Nilai transaksi harian Rp 11,5 triliun. Investor asing jual saham Rp 9,47 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.317.

Sebagian besar sektor saham tertekan. Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy melonjak 1,28 persen, dan memimpin penguatan. Diikuti indeks sektor saham IDXbasic menguat 0,85 persen dan indeks sektor saham IDXindustry menanjak 1 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXnonsiklikal melemah 1,89 persen, diikuti indeks sektor saham IDXtechno susut 1,88 persen dan indeks sektor saham IDXfinance tergelincir 1,65 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Top Gainers dan Losers

Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham CBMF melonjak 33,33 persen

-Saham IPTV melonjak 28,32 persen

-Saham MSKY melonjak 24,74 persen

-Saham IATA melonjak 19,02 persen

-Saham BEBS melonjak 15,50 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham RUNS melemah 7,87 persen

-Saham IFSH melemah 7 persen

-Saham ASSA melemah 7 persen

-Saham KONI melemah 6,99 persen

-Saham MASA melemah 6,98 persen


Aksi Investor Asing

Karyawan mengambil gambar layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham TLKM senilai Rp 145,5 miliar

-Saham INKP senilai Rp 47,9 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 41 miliar

-Saham EMTK senilai Rp 36,4 miliar

-Saham UNTR senilai Rp 28 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham BBCA senilai Rp 282,6 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 95,6 miliar

-Saham INDY senilai Rp 38,2 miliar

-Saham PTBA senilai Rp 24 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 20,3 miliar


Bursa Saham Asia

Seorang pria melihat layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Bursa saham Asia kompak tertekan. Indeks Hang Seng turun 3,54 persen, indeks Korea Selatan Kospi susut 3,27 persen, indeks Jepang Nikkei merosot 3 persen.

Selain itu, indeks Thailand melemah 3,55 persen, indeks Shanghai merosot 1,68 persen, indeks Singapura tergelincir 0,63 persen dan indeks Taiwan turun 4,12 persen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya