Liputan6.com, Jakarta - Individu yang terinfeksi Omicron mengalami gejala yang berbeda dari varian Covid-19 sebelumnya. Meski ringan, tapi karena transmisibilitasnya tinggi, penyebaran Omicron cenderung lebih cepat.
Untuk itu, pemerintah pun semakin menggalakkan upaya vaksinasi di berbagai daerah, baik untuk dosis pertama dan kedua, atau bahkan booster.
Baca Juga
Advertisement
Meski telah divaksinasi, bukan berarti individu tidak akan terinfeksi Covid-19. Beberapa gejala Omicron bahkan dialami orang-orang yang telah mendapat vaksinasi penuh.
Nah, penasaran apa saja gejala Omicron yang muncul meski telah divaksinasi Covid-19? Berikut ulasannya seperti melansir dari Times of India, Senin (7/3/2022).
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
1. Hidung meler
Ini menjadi gejala yang sangat umum terlihat pada individu yang divaksinasi dan tidak divaksin Covid-19. Meski pilek adalah gejala dari sejumlah masalah kesehatan, prevalensinya selama infeksi Covid lebih terlihat.
“Data kami menunjukkan bahwa ketika tingkat Covid-19 tinggi, kemungkinan pilek karena infeksi virus Corona tinggi. Tapi ketika tingkat Covid-19 rendah, itu cenderung menjadi gejala dan lebih mungkin menjadi karena penyebab lain seperti pilek atau alergi,” kata laporan tahun 2021 oleh ZOE Covid Study.
Terjadinya pilek terutama terlihat selama infeksi Covid yang disebabkan oleh kekhawatiran. Jadi walaupun sudah divaksin kemungkinan besar akan pilek jika terkena Covid, oleh karena itu disarankan untuk melakukan tes Covid-19.
Advertisement
2. Sakit tenggorokan
Ini adalah gejala utama serangan virus Corona yang terlihat selama varian Omicron. Dalam infeksi Covid yang diinduksi Omicron, banyak individu, yang divaksinasi dan tidak divaksinasi, mengeluh tenggorokan gatal.
Gejala ini tidak terlihat selama varian sebelumnya. Para ahli telah menandainya sebagai tanda peringatan utama infeksi Covid-19 yang disebabkan oleh Omicron.
3. Bersin terus menerus
Bersin yang tidak terkendali atau terus menerus menjadi tanda alergi akut atau flu biasa, tapi hubungannya dengan infeksi Covid jauh lebih terlihat selama Omicron daripada varian sebelumnya.
Sebuah laporan oleh ZOE Covid Study mengatakan bahwa individu yang divaksinasi menunjukkan gejala ini lebih banyak daripada mereka yang tidak divaksin.
Advertisement
4. Batuk
Sama seperti mual dan sakit kepala, batuk menjadi salah satu gejala persisten Covid yang terlihat pada awal kemunculan hingga varian BA.2.
Batuk kering dan persisten yang terjadi lebih sering dalam satu jam atau dalam 24 jam terlihat selama varian Omicron dialami sebagian besar individu yang sudah divaksinasi.
5. Sakit kepala
Tanda lain dari infeksi Omicron adalah sakit kepala. Nyeri menusuk atau berdenyut terlihat menjadi kejadian umum selama varian Omicron. Individu bahkan mengalami sakit kepala parah selama infeksi Omicron.
“Sakit kepala adalah gejala yang sering dari Covid-19. Ini merupakah gejala yang muncul dan biasanya berkembang di awal perjalanan penyakit. Sebagian besar pasien menggambarkan sakit kepala yang dominan, terasa menekan dan intensitas yang parah,” studi pada 2021 berdasarkan 2914 pasien.
Advertisement
6. Sakit otot
Nyeri tubuh yang berhubungan dengan nyeri hebat di bagian bawah tubuh terlihat pada pasien terlepas dari status vaksinasi mereka.
“Satu dari tiga orang yang sakit Covid-19 akan mengalami nyeri otot yang tidak biasa. Ini lebih sering terjadi pada orang dewasa berusia 16-65 (41%) daripada anak-anak (15%) atau mereka yang berusia di atas 65 (36%). Hanya 2% individu yang sakit Covid-19 yang melaporkan nyeri otot sebagai satu-satunya gejala mereka,” ungkap penelitian ZOE Covid.
7. Hidung tersumbat atau mual
Individu yang terinfeksi kembali Covid setelah terinfeksi pada varian sebelumnya merasa mual. Mual adalah kejadian umum pada awal kemuculan dan varian Covid-19 selanjutnya.
Advertisement