Liputan6.com, Jakarta - eBay bertujuan untuk menjadi pasar bagi Gen-Z dan milenial, mereka saat ini sedang mempelajari kemungkinan menambahkan cryptocurrency sebagai alat pembayaran yang memungkinkan.
Informasi tersebut disampaikan langsung oleh CEO eBay, Jamie Iannone dalam sebuah wawancara bersama The Street.
"Kami baru saja menyelesaikan transisi kami untuk mengelola pembayaran di mana kami sekarang mengelola volume $85 miliar di platform kami secara langsung. Ini memberi kami kemampuan untuk membuka bentuk pembayaran baru,” kata Lannone seperti dikutip dari Yahoo Finance, Senin (7/3/2022).
“Kami membuka Google Pay dan Apple Pay. Kami memiliki kemitraan dengan Afterpay di Australia, yang merupakan platform yang menarik bagi Gen Z, dan itu adalah platform beli sekarang bayar nanti di pasar,” lanjutnya.
Baca Juga
Advertisement
Hingga saat ini, eBay masih melakukan evaluasi bentuk pembayaran di platformnya dan masih belum menerima kripto sebagai metode pembayaran.
"Kami tidak menerima kripto saat ini, tetapi pada 10 Maret, kami akan membahas lebih dalam tentang semua hal ini, pembayaran, periklanan, dan kategori fokus kami,” ungkap Lannone.
Dia menambahkan bahwa dia mengamati bahwa transaksi yang terkait dengan NFT terjadi di eBay sementara perusahaan belum membuat pengumuman khusus.
“Kami memang mengubah kebijakan kami tahun lalu sehingga Anda dapat memperdagangkan NFT di platform dan pada dasarnya, Anda tahu, eBay adalah tempat di mana orang memiliki sesuatu untuk dijual dan orang memiliki sesuatu untuk ditampilkan," ujarnya.
Selain itu, Iannone juga menyimpulkan, eBay nantinya akan menjadi tempat semua orang dapat berjualan baik itu barang dalam bentuk fisik dan digital. Pernyataan tersebut yang memperkuat eBay akan segera memasuki dunia kripto.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kazakshtan Menindak Penambangan Kripto Ilegal
Sebelumnya, Departemen lokal dari Komite Pengawasan Atom dan Energi Kementerian Energi Kazakhstan telah melakukan sejumlah inspeksi untuk mengidentifikasi operasi penambangan kripto ilegal di negara itu.
Selain itu, anggota penegak hukum negara dan lembaga pemerintah lainnya juga mengambil bagian dalam pemeriksaan bersama.
"Hasil inspeksi selama 5 hari terakhir, kelompok keliling telah mengidentifikasi dan menghentikan 13 ladang penambangan dengan total konsumsi 202 MW,” kata kementerian itu dalam siaran pers, dikutip dari Bitcoin.com, Senin, 7 Maret 2022.
Di wilayah Karaganda, pihak berwenang menemukan fasilitas penambangan dengan total kapasitas lebih dari 31 MegaWatt (MW) dan di wilayah Pavlodar dengan peralatan pertambangan bertenaga 22 MW.
Mereka juga mencabut perangkat keras di wilayah Turkistan sebesar 3,28 MW, wilayah Akmola 1,03 MW, wilayah Kostanay 0,82 MW, di ibu kota Nur-Sultan 1,8 MW, kota terbesar di Kazakhstan, Almaty 3,5 MW, dan Shymkent 4 MW.
Inspektur akan melanjutkan upaya mereka untuk mendeteksi dan memutuskan pertambangan kripto ilegal tetapi juga mengidentifikasi fasilitas penambangan resmi.
Penindakan ini dilakukan sejalan dengan krisis energi yang terjadi di Kazakhstan. Protes massal atas kenaikan biaya energi, terutama harga bahan bakar, meletus pada hari-hari pertama tahun ini, mengancam pemerintahan Tokayev.
Demi memadamkan kerusuhan, pemerintahannya untuk sementara menutup bank dan membatasi akses ke internet, yang memengaruhi penambangan dan hashrate Bitcoin global.
Advertisement