Harga Daging Ayam Diprediksi Meroket saat Puasa

Pemerintah tidak tinggal dian menanggapi naiknya harga bahan pokok

oleh Tito Isna Utama diperbarui 07 Mar 2022, 16:00 WIB
Suasana salah satu pedagang ayam di Pasar Sampangan Baru Kota Semarang, (foto : Titoisnau)

Liputan6.com, Semarang Menjelang bulan puasa, terpantau harga daging ayam di Jawa Tengah mulai merangkak naik secara perlahan, sejak beberapa pekan terahir. Sejumlah pedagang memprediksi kenaikan tersebut akan terus berlangsung hingga bulan Ramadan.

Salah satunya pedangan ayam di Pasar Sampangan, Kota Semarang, Rohmah (33) mengatakan, kenaikan harga daging ayam tidak terlalu tinggi. Namun, kenaikan tersebut tejadi secara konsisten atau terus menerus.

“Pas awal bulan (Maret), masih Rp30 ribu. Sekarang sudah Rp32 ribu. Jadi naiknya nggak terlalu tinggi. Cuma ya itu, terusan, ” kata Rohmah, Senin (7/3/2022).

Sampai saat ini, Rohmah mengaku kenaikan harga tersebut belum begitu berpengaruh padanya. Kendati demikian, ia tetap khawatir karena puncak kenaikan daging ayam sering terjadi saat tiga hari sebelum memasuki Ramadan.

“Sekarang belum terlalu berpengaruh. Nggak tahu kalau nanti ke depanya. Cuma ya itu, naiknya terusan antara (Rp)1.000 sampai 1.500. Biasanya puncaknya Ramadan,” ungkap Rohmah.

Sedangkan di Pasar Kendal, Kabupaten Kendal, Kuat (35) menambahkan, harga daging ayam poton mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp33 ribu menjadi Rp34 ribu. Meski kenaikan belum signifikan, namun ia juga menilai puncaknya saat menjelang Ramadan.

“Pastinya kurang tahu. Tapi setahu saya ya karena menjelang puasa. Harapanya pemerintah bisa menstabilkan pas mendekati Ramadan nanti. Soalnya itu biasanya puncaknya,” imbuh Kuat.

Untuk harga daging ayam merah sendiri, lanjut Kuat, naik menjadi Rp55 ribu dari yang sebelumnya hanya Rp50 ribu. Untuk ayam kampung diketahui masih stabil kisaran Rp65 ribu per ekor.

Senada, di Kabupaten Salatiga, Rahmatun (24) menyampaikan, kenaikan mulai terjadi di beberapa pasar Salatiga. Untuk saat ini, diketahui harga dading ayam wilayah Salatiga berkisar antara Rp32 sampai Rp34 ribu.

Meski kenaikan-kenaikan di beberapa wilayah belum terlalu signifikan, namun hal itu tetep memengaruhi masyarakat yang ingin membeli dading ayam.

“Ayam ada kenaikan, ini aja belinya agak dikit tak kurangi dari biasanya. Biasanya saya beli 3 kilo, tapi sekarang mahal, jadi sekarang belinya ya cuma 1,5 kilo,” ungkap salah satu pembeli ayam potong, Umi Yeti (45).

 


Antisipasi dari pemerintah

Sebelumnya, menyikapi adanya kenaikan harga bahan pokok pada sejumlah wilayah di Jawa Tengah, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa tengah sudah menyiapkan langkah antisipasi. Yakni dengan melalukan pemantauan intensif saat menjelang puasa.

“Pemantauan (harga bahan pokok) sudah dimulai, termasuk rapat-rapat dengan TPID (Tim Pengendali Inflasi Derah) untuk pemantauan menjelang puasa,” terang Kepala Disperindag Provinsi Jawa Tengah, Arif Sambodo.

Selain itu, Sambodo juga mengaku kenaikan yang terjadi pada sejumlah daerah masih stabil dan cenderung akan aman. Sehingga, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik atau melakukan panic buying (belanja berlebihan).

“Daging relatif stabil di Jawa Tengah. Kalau permintaannya tidak terlalu tinggi. Jadi imbauan kepada masyarakat tidak perlu belanja berlebih. Kalau mulai borong-borong sekarang terus numpuk, kalau nanti ada pantauan dari satgas (satuan tugas) pangan, kalau ada barang banyak bisa kena sanksi sebagai penimbun,” tutup Sambodo.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya