Liputan6.com, Jakarta Perang Rusia Ukraina menjadi sorotan dunia. Salah satunya terkait serangan negara beruang ini yang menyebabkan kebakaran di fasilitas pembangkit listrik tenaga nuklir atau PLTN Zaporizhzhia, Ukraina. Sebelumnya Rusia berhasil menguasai PLTN Chernobyl yang mengalami ledakan pada 1986.
Keberadaan PLTN selalu menjadi sorotan karena kekhawatiran dampak yang sangat berbahaya bila fasilitas pembangkit nuklir ini bermasalah.
Advertisement
Perihal PLTN, tahu tidak jika sebagian besar Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) terbesar di dunia berdasarkan kapasitas bersih berada di kawasan Asia Timur.
Untuk mengetahuinya, berikut ini 12 PLTN terbesar dunia seperti melansir Power Technology, Senin (07/03/2022).
1. PLTN Kashiwazaki-Kariwa, Jepang
Pembangkit listrik Tokyo Electric Power Co. (TEPCO) Kashiwazaki-Kariwa di Jepang saat ini merupakan PLTN terbesar di dunia dengan kapasitas bersih 7.965 MW.
Kashiwazaki-Kariwa memiliki 7 reaktor air mendidih (BWR) dengan kapasitas kotor yang terpasang sebesar 8.212 MW.
Rinciannya, lima unit pertama memiliki kapasitas kotor masing-masing 1.100 MW. Sedangkan unit keenam dan ketujuh masing-masing memiliki kapasitas 1.356 MW.
Sementara itu, unit pertama mulai beroperasi secara komersial pada September 1985 dan unit terakhir beroperasi secara komersial pada Juli 1997.
Namun sayangnya, operasi di pembangkit itu terhenti sejak Mei 2012. Hal ini karena terjadinya bencana nuklir Fukushima.
Kemudian TEPCO menerapkan langkah-langkah baru di pabrik untuk memenuhi pedoman keselamatan yang telah ditetapkan oleh Otoritas Pengaturan Nuklir Jepang.
2. SPLTN Bruce, Kanada
Stasiun Pembangkit Nuklir Bruce di Bruce County, Ontario, Kanada juga termasuk dalam deretan pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di dunia. PLTN ini menempati posisi kedua setelah PLTN Kashiwazaki-Kariwa, Jepang.
Fasilitas nuklir sebesar 6.430MW yang dimiliki oleh Ontario Power Generation (OPG) dioperasikan oleh Bruce Power.
Pembangkit ini terdiri dari delapan reaktor air berat bertekanan (PHWR) dengan kapasitas kotor bervariasi dari 786MW hingga 891MW. Reaktor terakhir PLTN Kanada beroperasi secara komersial pada Mei 1987
Sempat mengalami penghentian jangka panjang sejak tahun 1997. Bruce 1 kemudian dibuka kembali pada bulan September 2012. Sementara itu, Bruce 2 juga dimulai kembali pada bulan Oktober 2012 setelah penghentian jangka panjang pada tahun 1995.
Berbicara mengenai ukurannya, kapasitas puncak pembangkit ditingkatkan sebesar 22MW menjadi 6.430MW setelah selesainya pembangunan pemadaman Bruce 3 pada Juli 2019.
3. PLTN Hanul, Korea Selatan
Selanjutnya di posisi ketiga diisi oleh PLTN Ulchin yang berganti nama menjadi PLTN Hanul pada tahun 2013. Pembangkit listrik ini termasuk yang terbesar di Korea Selatan.
Saat ini, pembangkit tersebut memiliki kapasitas kotor terpasang sebesar 6.189MW dan kapasitas desain bersih sekitar 5.908MW. Itulah alasan PLTN Hanul ini berhasil menduduki peringkat sebagai PLTN terbesar ketiga di dunia.
Sementara itu, tahap pertama PLTN Hanul selesai pada tahun 2005 lalu dengan enam unit reaktor air bertekanan (PWR). Dua reaktor lagi, yaitu Shin Hanul-1 dan Shin Hanul-2, sedang ditambahkan ke Hanul sebagai bagian dari pembangunan pembangkit tahap kedua.
Kedua reaktor baru nantinya akan memiliki kapasitas bersih masing-masing 1.350MW dan meningkatkan total kapasitas bersih pembangkit menjadi 8.608MW. Kapasitas kotor pembangkit akan meningkat menjadi 8.989MW setelah selesainya tahap kedua.
4. PLTN Hanbit, Korea Selatan
Selain PLTN Hanul, Korea Selatan juga memiliki pembangkit listrik lainnya yang bertenaga nuklir. Dia adalah PLTN Hanbit, sebelumnya dikenal sebagai PLTN Yeonggwang.
Saat ini PLTN Hanbit menempati peringkat sebagai pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar keempat di dunia dengan kapasitas bersih terpasang 5.899MW dan kapasitas kotor 6.164MW.
Pembangkit listrik yang dioperasikan oleh Korea Hydro & Nuclear Power (KHNP) ini terdiri dari enam unit PWR yang ditugaskan masing-masing pada tahun 1986, 1986, 1994, 1995, 2001 dan 2002.
Namun, pembangkit sebesar 1.000MW di Unit 3 tidak dapat beroperasi. Hal ini disebabkan karena adanya retakan yang ditemukan pada tabung pemandu batang kendalinya pada November 2012. Meski demikian, Unit ini kembali beroperasi pada Juni 2013 setelah delapan bulan perbaikan.
5. PLTN Zaporizhzhia, Ukraina
Di posisi kelima ada PLTN Zaporizhzhia yang berbasis di Ukraina. PLTN ini memiliki kapasitas bersih terpasang 5.700MW dan kapasitas kotor 6.000MW. Oleh karena itu, PLTN Zaporizhzhia ini merupakan pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa dan terbesar kelima di dunia.
PLTN yang terletak di Enerhodar, Ukraina ini memiliki enam unit operasional VVER-1000 PWR yang dimulai dari tahun 1984 hingga 1995.
Pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia dimiliki dan dioperasikan oleh Energoatom, Perusahaan Pembangkit Energi Nuklir Nasional Ukraina. Karenanya pembangkit ini menyumbang lebih dari seperlima dari total pembangkit listrik di negara tersebut.
Advertisement
6. PLTN Gravelines, Prancis
Dengan kapasitas bersih terpasang 5.460MW dan kapasitas kotor 5.706MW, PLTN Gravelines yang terletak di Prancis ini berhasil menempati peringkat keenam dari tenaga nuklir terbesar di dunia.
Lebih tepatnya PLTN Gravelines ini terletak di Prancis sebelah Utara. PLTN ini terdiri dari enam unit PWR berkapasitas serupa yang ditugaskan antara tahun 1980 dan 1985.
Tenaga nuklir ini dimiliki dan dioperasikan oleh perusahaan utilitas listrik Prancis Electricite De France (EDF). Alhasil PLTN ini mampu membuat tolok ukur pada Agustus 2010 dengan menyalurkan 1.000 miliar kilowatt-jam listriknya.
7. PLTN Paluel, Prancis
Selain Gravelines, di Prancis juga ada PLTN Paluel. Lokasinya terletak 40 km dari Dieppe, Prancis. Saat ini PLTN Paluel termasuk pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar ketujuh di dunia berdasarkan kapasitas bersih.
Area seluas 160 hektare ini berada di tepi Selat Inggris. Oleh sebab itu, tim pengelolanya memanfaatkan air dari selat tersebut untuk pendinginan.
Di samping itu, pembangkit ini dimiliki dan dioperasikan oleh EDF. Terdiri dari empat PWR, pembangkit ini memiliki kapasitas kotor terpasang 5.528MW (masing-masing 1.382MW) dan kapasitas desain bersih 5.200MW (masing-masing 1.300MW).
Sebagai informasi, pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir ini dimulai pada tahun 1977. Dua unit pertama dari pembangkit tersebut terhubung ke jaringan pada tahun 1984. Sementara unit ketiga dan keempat ditugaskan pada tahun 1985. Paluel adalah PLTN Perancis terbesar kedua, setelah Gravelines.
8. PLTN Cattenom, Prancis
Selain dua PLTN sebelumnya, Prancis juga memiliki pembangkit listrik lainnya. Dia adalah PLTN Cattenom. Berkapasitas mencapai 5.448MW (kotor), PLTN ini berlokasi di Cattenom, Prancis.
Sama seperti PLTN Paluel, PLTN Cattenom ini dimiliki dan dioperasikan oleh EDF. Kapasitas bersih pembangkit tersebut adalah 5.200 MW. Itu berarti setara dengan PLTN Paluel, pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar ketujuh di dunia.
PLTN Cattenom terdiri dari empat PWR dengan daya masing-masing 1.362 MW. Konstruksi pabrik dimulai pada 1979 dan operasi komersial dimulai pada April 1987. Sementara reaktor keempat pabrik terhubung ke jaringan pada 1991.
Fasilitas nuklir Cattenom menggunakan air dari Sungai Moselle. Tiga kondensor pabrik dilepas dan dipasang kembali pada tahun 2019 yang melibatkan penggantian total 64.200 tabung.
9. PLTN Yangjiang, Tiongkok
Selanjutnya di posisi kesembilan ada PLTN Yangjiang, terletak di provinsi Guangdong, Cina. Pembangkit listrik ini memiliki kapasitas terpasang kotor sebesar 5.430MW yang mencakup lima 1086 MW PWR. Salah satu reaktor, yaitu reaktor keenam, sudah mulai bertugas pada paruh kedua tahun 2019.
PLTN yang dimiliki oleh China Guangdong Nuclear Power Company (CGNPC) ini dioperasikan oleh Yangjiang Nuclear Power Company. Dengan kapasitas bersih pembangkit listrik saat ini sebesar 5.000 MW, PLTN Yangjiang masuk dalam daftar pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar kedelapan di dunia.
Tiga unit pertama dari pembangkit tersebut ditugaskan pada tahun 2014, 2015 dan 2016. Sedangkan unit keempat dan kelima masing-masing terhubung ke jaringan pada Januari 2017 dan kelima pada Mei 2018.
10. PLTN Shin Kori, Korea Selatan
Di Korea Selatan juga terdapat PLTN lain selain PLTN Hanul dan Hanbit. Dia adalah PLTN Shin Kori yang letaknya di dekat Ulsan, Korea Selatan.
Pembangkit listrik ini memiliki kapasitas bersih terpasang sebesar 4.748 MW dan kapasitas kotor 4.974MW. PLTN ini adalah pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar ketiga di Korea Selatan dan terbesar kesembilan di dunia berdasarkan kapasitas bersih.
Dimiliki dan dioperasikan oleh Korea Hydro & Nuclear Power (KHNP), pembangkit listrik ini dipasang dengan empat unit PWR operasional, termasuk dua reaktor daya canggih-1400 (APR-1400). Dua unit APR-1400 lagi telah dibangun di lokasi sejak April 2017 dan September 2018.
Adapun dua unit pertama dengan kapasitas bersih 996MW masing-masing ditugaskan antara tahun 2010 dan 2012. Sedangkan unit ketiga dan keempat masing-masing dimulai pada Januari 2016 dan April 2019.
Advertisement
11. PLTN Hongyanhe, Tiongkok
Di posisi lainnya, ada PLTN Hongyanhe yang berlokasi di Donggang, dekat kota pesisir Dalian, provinsi Liaoning, Tiongkok.
PLTN ini terdiri dari empat unit PWR operasional dengan kapasitas terpasang kotor 4.476MW (masing-masing 1.119MW) dan kapasitas desain bersih 4.244MW (masing-masing 1.061MW).
Hongyanhe saat ini menempati peringkat sebagai pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar kedua di Cina dan terbesar kesepuluh di dunia.
Pembangkit Hongyanhe dimiliki dan dioperasikan oleh Liaoning Hongyanhe Nuclear Power (LHNP), yang merupakan perusahaan patungan dari CGNPC (45%), China Power Investment Corporation (CPIC, 45%), dan Dalian Construction Investment Group (10%). Empat unit reaktor CPR-1000 di pabrik tersebut ditugaskan antara tahun 2013 dan 2016.
12. PLTN Fukushima Daini, Jepang
Terakhir, ada PLTN Fukushima Daini atau Fukushima II yang terletak di Naraha, Prefektur Fukushima, Jepang. Sejajar dengan PLTN Hongyanhe dari Tiongkok, PLTN Fukushima Daini juga menempati peringkat kesepuluh dari daftar pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di dunia jika beroperasi.
Pembangkit sebesar 4.268MW (bersih) ini dimiliki dan dioperasikan oleh TEPCO. PLTN ini memiliki empat unit BWR dengan kapasitas kotor 1.100MW dan kapasitas bersih masing-masing 1.067MW.
Empat unit reaktor Fukushima II mati secara otomatis akibat gempa besar yang terjadi di Jepang Timur pada Maret 2011 lalu
Gelombang tsunami kuat yang dipicu oleh gempa bumi bawah laut berkekuatan 9,0 SR menyebabkan runtuhnya tiga reaktor di PLTN Fukushima Daiichi. Keempat reaktor Fukushima Daini sejak itu telah dipertahankan dalam keadaan mati dingin.
Pada Juni 2018, TEPCO menginformasikan bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk menonaktifkan pembangkit tersebut.
Reporter: Aprilia Wahyu Melati