Liputan6.com, Kediri - Polisi akhirnya berhasil mengamankan R, pria yang mengamuk secara membabi buta di Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri dan membacok semua warga yang dijumpainya pada Senin (7/3/2022). Akibat insiden tersebut, sedikitnya 10 orang menjadi korban, bahkan 4 diantaranya meninggal dunia.
Kasat Reskrim Polres Surabaya AKP Rizkika Atmadha Putra mengatakan bahwa pihaknya belum bisa menggali informasi lebih dalam terkait alasan pelaku membacok warga. Pasalnya R masih bungkam saat diinterogasi oleh penyidik.
Baca Juga
Advertisement
"Yang bersangkutan sempat diam, sehingga kami pun belum banyak mendapatkan keterangan," kata Rizikika, Senin (7/3/2022).
Polisi juga masih terus mengumpulkan bukti-bukti dan meminta keterangan sejumlah saksi. Saat ini aparat kepolisian juga telah memberi garis polisi di rumah pelaku.
"Alat yang digunakan sejenis celurit dan kami masih cari. Tadi pelaku sempat lari ke arah kebun. Untuk motifnya, kami kumpulkan dari keterangan saksi baru dapat kami jelaskan apa motifnya, cara melakukan seperti apa. Banyak saksinya," kata dia.
Buru Pelaku
Kejadian itu berawal dari pelaku yang sempat cek cok dengan anggota keluarga lalu tiba-tiba membawa caring atau sejenis celurit dan membacok warga yang dijumpainya. Bahkan, ada kerabat yang juga menjadi korban.
Dalam insiden itu, 10 orang menjadi korban dan empat orang di antaranya meninggal dunia. Sedangkan, enam orang lainnya saat ini masih dirawat di rumah sakit.
Sejumlah tetangga pelaku masih trauma dengan kejadian itu. Surya, salah seorang tetangga mengatakan pelaku setelah melakukan aksinya sempat kabur dan kembali ke rumah.
Warga yang mengetahui pun tidak berani masuk ke dalam rumah, sebab masih khawatir. Beberapa warga lain juga masih gotong royong menyelamatkan warga yang terluka.
"Tidak ada yang berani masuk. Setelah polisi datang, dia diamankan," kata Surya.
Sementara itu, sejumlah rumah termasuk rumah pelaku juga diberi garis polisi. Di rumah pelaku, juga terlihat sepeda motor yang diparkir di dalam rumah serta ada tempat untuk jualan sayur. Warga menyebut, pelaku selama ini bekerja serabutan.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Advertisement