Liputan6.com, Riau - Dua gajah liar Sumatera (Elephas maximus sumatrensis) berjenis kelamin jantan terjebak di rawa gambut saat memasuki perkebunan sawit warga di wilayah Sungai Beringin, Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu dikarenakan curah hujan yang tinggi beberapa waktu terakhir.
Kepala Bidang Teknis Balai Besar Konservasi Sumber Daya Dalam (BBKSDA) Riau M. Mahfuddi Pekanbaru, Senin, mengatakan pihaknya telah mengusahakan untuk menggiring gajah keluar dari wilayah tersebut. Namun mamalia besar itu kembali digiring oleh sebagian masyarakat sehingga gajah ini tak dapat keluar dari dua desa ini.
Baca Juga
Advertisement
"Gajah jantan ini keduanya keluar dari rombongan. Sebenarnya mereka selalu melintas di daerah taman nasional. Jadi memang selalu keluar masuk antara wilayah Jambi dan Riau," sebut Mahfud.
Hingga kini BBKSDA tengah merencanakan agar kedua gajah tersebut dapat keluar dari rawa gambut dan kembali ke kawanannya.
"Sebetulnya mereka masih dalam wilayah jelajahnya namun karena terjebak di antara dua desa yang ada rawa gambut. Nanti kita usahakan agar bisa keluar, apakah dengan menggunakan gajah jinak. Tapi nanti, setelah kita kaji lebih lanjut. Syukur-syukur bisa keluar sendiri," lanjutnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Berharap Masyarakat Tak Lagi Menggiring
Mahfud mengharapkan saat gajah berhasil keluar dan digiring dan diharapkan masyarakat yang daerahnya dilewati gajah itu tidak lagi menggiring mereka.
"Nanti teman-teman di lapangan akan memberikan sosialisasi agar masyarakat dapat memberikan ruang agar gajah dapat keluar dari wilayahnya," sebutnya.
Ucap Mahfud lagi, dikarenakan sulitnya keluar dari wilayah tersebut, gajah yang berasal dari kantong gajah Serangge itu kemungkinan akan direlokasi ke wilayah Jambi atau akan menetap di Riau.
"Sebetulnya sebelumnya juga pernah kita relokasi namun kembali ke tempat semula," tutupnya.
Advertisement