Tips Memilih Sekuritas untuk Investasi Saham Menurut IDX

Berikut tips memilih sekuritas jika kamu ingin menabung saham, menurut IDX

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 08 Mar 2022, 12:59 WIB
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Berinvestasi atau menabung saham saat ini tidaklah sesulit dulu. Banyak layanan fintech hingga sekuritas, menawarkan pembukaan rekening hingga jual beli secara online.

Meski begitu, dalam memilih sekuritas, investor harus tetap pilih-pilih. Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange (IDX), ada beberapa tips yang bisa dilakukan.

Dikutip dari Instagram resmi IDX di @indonesiastockexchange, Selasa (8/3/2022), ada cara untuk memilih sekuritas yang sesuai dengan kebutuhan seseorang.

  1. Perhatikan jasa yang ditawarkan, apakah mengakomodir hal yang kamu butuhkan? Seperti tim analis handal yang analisa pasarnya bagus, atau menyediakan kelas edukasi untuk investornya.
  2. Cari tahu mengenai fee transaksi yang di-charge kepada investor. Karena fee transaksi setiap sekuritas berbeda-beda, ada yang lebih murah tapi jangan sampai mengorbankan fasilitas yang kamu dapat.
  3. Apakah mereka menyediakan aplikasi online trading? Tujuannya adalah untuk memudahkan kamu dalam bertransaksi
  4. Pastikan Perusahaan Sekuritas tersebut merupakan Anggota Bursa BEI dan juga memiliki ijin dari OJK atau Otoritas Jasa Keuangan. Untuk ini, kamu bisa melihat di www.idx.co.id, pilih Anggota Bursa, dan masuk ke Proil Anggota Bursa. Pilih yang paling sesuai denganmu dan memiliki pelayanan yang baik.
  5. Track record yang baik juga penting agar kamu lebih nyaman berinvestasi

BEI mengungkapkan, tak sedikit investor pemula yang terperangkap dalam mengambil keputusan investasi hanya berdasar pada rekomendasi influencer. Calon investor pun diminta untuk memahami pola dan cara berinvestasi secara cerdas.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


BEI Dorong Edukasi dan Literasi

Suasana kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 181 saham menguat, 39 saham melemah, 63 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Direktur BEI, Laksono Widodo mengatakan, edukasi dan literasi yang terus didorong oleh pihaknya dilakukan dengan harapan masyarakat dapat menjadi investor yang cerdas. Salah satu edukasi yang tengah digalakkan pihak Bursa yakni 3P ‘Paham, Punya, dan Pantau’.

"Dalam hal berinvestasi, investor sendirilah yang bertanggung jawab atas keputusan investasinya," ujar Laksono, dalam keterangan resmi yang diterima, ditulis Rabu (2/3/2022).

"Sehingga, kami menganjurkan agar kalian menjadi investor yang cerdas dengan dengan 3P: Paham, Punya, Pantau," kata Laksono.

Untuk 'Paham’, investor harus paham kalau berinvestasi harus menggunakan dana lebih atau excess fund. Kemudian paham kesesuaian profil risiko produk investasi dengan risk appetite masing-masing investor, serta paham tujuan investasi yang ingin dicapai.

"Investor juga perlu mencari informasi sebanyak mungkin agar paham dengan baik, sebelum mengambil keputusan investasi,” kata dia.


Punya dan Pantau

Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

'Punya' berarti investor perlu memilih mitra investasi yang pas dan benar, baik itu sekuritas maupun manajer investasi.

Menurutnya, membuka rekening investasi sekarang sudah sangat mudah, tapi perlu diingat bahwa investor harus punya serta menjaga akses dan kerahasiaan rekening investasinya.

"Punya atau miliki produk investasi yang sudah dipahami kinerjanya. Do not put your eggs in one basket, Investor sebaiknya punya beberapa produk investasi agar portofolio dapat terjaga kestabilan pertumbuhannya."

‘Pantau’ berarti investor perlu memperhatikan kalau investasi perlu dipantau secara berkala. Baik dari sisi pergerakan harganya di Bursa, maupun dari sisi kinerja perusahaannya.

Sebab, investasi adalah sebuah kegiatan dengan orientasi jangka panjang, sehingga perlu pantau berita dan informasi terkini karena akan sangat berguna untuk memperkaya analisis.

"Praktikan juga analisis fundamental dan teknikal dalam mengambil berbagai keputusan investasi untuk mempertahankan kinerja return investasi,” pungkasnya.

(Dio/Ysl)


Infografis Rupiah dan Bursa Saham Bergulat Melawan Corona

Infografis Rupiah dan Bursa Saham Bergulat Melawan Corona (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya