Liputan6.com, Jakarta - PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) berencana menjual saham hasil pembelian kembali (buyback). Tower Bersama Infrastructure akan mengalihkan maksimum 1.025.945.500 lembar saham kepada Provident Consolidates Holdings Pte. Ltd, yakni suatu perusahaan induk investasi (investment holding company).
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (8/3/2022), jangka waktu pelaksanaan penjualan saham hasil pembelian kembali akan dimulai pada 21 Maret 2022, dan berlangsung tidak lebih lama dari 21 maret 2023.
Adapun harga pelaksanana penjualan saham pembelian kembali mengacu pada pasal 20 huruf (a) POJK No. 30/2017.
Baca Juga
Advertisement
Harga pengalihan saham hasil pembelian kembali tidak boleh lebih rendah dari harga penutupan perdagangan harian di Bursa Efek satu hari sebelum tanggal penjualan saham hasil pembelian kembali.
Atau tidak boleh lebih rendah dari harga rata-rata penutupan perdagangan harian di Bursa efek selama 90 hari terakhir sebelum tanggal penjualan saham hasil buyback. Saham TBIG ditutup minus 60 poin atau 2,05 persen pada Senin, 7 Maret 2022 ke posisi 2.870.
Jika merujuk pada harga itu, total transaksi penjualan saham hasil buyback ini sekitar Rp 2,94 triliun. Sebelumnya, pada 1 Oktober 2016-4 September 2019, perseroan melakukan pembelian kembali (buyback) 1.025.945.500 saham perseroan yang secara bertahap.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
BEI Catat 11 Emiten Gelar Buyback Saham
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 11 perusahaan tercatat atau emiten yang masih dalam periode buyback atau pembelian kembali saham hingga 4 Februari 2022.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menuturkan,dari 11 perusahaan tercatat yang sedang periode buyback itu, tujuh di antaranya telah melaksanakan buyback dengan pelaksanaan buyback Rp 2,3 triliun.
BEI juga mencatat 133 perusahaan tercatat yang telah menyelesaikan periode buybacknya. “Telah merealisasikan pelaksanaan buyback dengan nilai realisasi Rp 9,3 triliun sejak diberlakukannya SE OJK Nomor 3/SEOJK.04/2020 pada 9 Maret 2020,” ujar Nyoman kepada wartawan ditulis, Kamis, 10 Februari 2022.
Adapun baru-baru ini sejumlah emiten menyampaikan rencana buyback saham. Terbaru ada PT Kalbe Farma Tbk yang akan buyback saham sebanya 588 juta saham. Perseroan siapkan dana Rp 1 triliun untuk buyback saham. Adapun pelaksanaan buyback dilakukan pada Rabu, 9 Februari 2022-8 Mei 2022.
Selain itu, ada PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) yang akan gelar buyback saham. Buyback saham sebanyak-banyaknya 10 persen dari modal disetor dan ditempatkan perseroan.
Jumlah saham itu maksimal 262.614.878 lembar saham LPPF. Adapun paling lambat buyback saham itu dilakukan hingga 3 Mei 2022. PT Matahari Department Store Tbk siapkan dana buyback saham sebesar Rp 500 miliar. Dana buyback saham itu termasuk biaya perantara pedagang efek dan biaya lainnya.
Advertisement