C20 Angkat Isu Kemanusiaan hingga Perempuan di Presidensi G20 Indonesia

C20 akan menyoroti isu-isu global seperti kemanusiaan, pembangunan, pajak global, transisi energi hingga isu perempuan dan kelompok rentan dan marjinal di Presidensi G20 Indonesia.

oleh Tira Santia diperbarui 08 Mar 2022, 13:50 WIB
Chair C20 Indonesia Sugeng Bahagijo dalam konferensi pers C20 Kick-Off Meeting & Ceremony, Selasa (8/3/2022).

Liputan6.com, Jakarta Kelompok masyarakat sipil, Civil 20 atau C20 Indonesia mengaku siap memberikan saran, masukan dan usulan mengenai sejumlah isu, untuk menjadi pembahasan lebih lanjut oleh negara-negara dengan tingkat ekonomi tertinggi di dunia dalam Presidensi G20 Indonesia.

“Kami akan bekerja keras secara kolektif, bisa memberikan saran masukan dan usulan mengenai keadaan-keadaan yang sedang dihadapi baik di tingkat dunia, terutama di tingkat dunia,” kata Chair C20 Indonesia Sugeng Bahagijo dalam konferensi pers C20 Kick-Off Meeting & Ceremony, Selasa (8/3/2022).

Adapun C20 akan menyoroti isu-isu global seperti kemanusiaan, pembangunan, pajak global, transisi energi hingga isu perempuan dan kelompok rentan dan marjinal, yang dibungkus dalam sejumlah sesi presentasi dan dialog.

Sugeng menjelaskan, dalam acara ini berbagai kelompok masyarakat sipil bergabung dalam gelaran C20 Kick Off Ceremony & Meeting. Acara itu berlangsung secara luring di Nusa Dua, Bali dan daring pada 7—9 Maret 2022.

Lebih lanjut, Sugeng menjelaskan peran C20 dalam presidensi G20 Indonesia 2022, yaitu sebagai penyusun kebijakan dalam menentukan pembentukan kesepakatan di dalam forum G20.

Dimana dalam prosesnya terdapat struktur pengambilan keputusan dari G20 yang dimulai dari kelompok kerja-kelompok kerja ditingkat kementerian. Kemudian dari proses itu dihasilkan dokumen prioritas dan diangkat menjadi dokumen pada level Menteri.

“Artinya menteri anggota anggota G20 dan Kemudian pada akhir tahun akan dibahas dan disahkan oleh G20 leaders atau kepala negara dan perdana menteri. Nah, kami sebagai C20 sebagai policy making dan pengambilan kebijakan, juga akan mengikuti proses pembentukan kesepakatan di dalam Forum di G20,” jelasnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pengakuan Terhadap C20

Sebagai Presidensi G20, Indonesia mulai menggelar berbagai pertemuan tingkat tinggi di Bali (dok: Ilyas)

Selanjutnya, Sugeng menyebut C20 secara resmi diakui dan ada surat penunjukannya. Dimana C20 memang diwajibkan untuk memberikan input untuk memberikan saran dan masukan, bukti-bukti kepada proses-proses yang sedang berlangsung di G20.

“Harapan kami pemerintah Indonesia sebagai tuan rumah tahun ini bisa memberikan Pimpinan dan arahan sehingga kolaborasi antara CSO (Civil Society Organisations) dengan G20 bisa berjalan dengan baik. Sehingga hasil-hasil G20 akan memberikan solusi atau pemecahan masalah dan segera berdampak kepada semua negara di dunia,” pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya