Liputan6.com, Jakarta - Zenius mengumumkan baru saja meraih pendanaan dari MDI Ventures, perusahaan modal ventura yang merupakan dari Telkom Indonesia. Namun, nilai di putaran pendanaan ini tidak diungkapkan.
Secara akumulatif Zenius telah mengumpulkan lebih dari USD 40 juta atau sekitar Rp 575 miliar pascapendanaan ini. Investor lainnya yang telah terlibat di pendanaan Zenius adalah Northstar Group, Alpha JWC, Openspace Ventures, Beacon Venture Capital.
Rohan Monga selaku CEO di Zenius menyebut pendanaan ini akan digunakan untuk mendukung pengembangan dan perluasan ekosistem pembelajaran Zenius.
"Kami akan terus fokus pada peningkatan pengalaman belajar yang dipersonalisasi dengan meningkatkan teknologi pembelajaran adaptif dan menggunakan metode gamifikasi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa," kata Rohan dikutip dari rilis pers.
Baca Juga
Advertisement
Rohan juga menyoroti bagaimana langkah korporasi mengakuisisi Primagama sebagai salah satu penyedia layanan bimbingan terbesar di Indonesia dapat memperluas jangkauan mereka.
"Kami sangat percaya bahwa model pembelajaran hybrid, yaitu gabungan antara offline dan online, akan memberikan hasil terbaik bagi siswa," tutur Rohan.
Sementara itu, CEO di MDI Ventures Donald Wihardja mengatakan bahwa Zenius memiliki rekam jejak yang telah terbukti berdampak bagi pendidikan di Indonesia.
"Sejak didirikan pada tahun 2004, Zenius kini telah mengembangkan ekosistem pembelajaran yang komprehensif," ujar Rohan.
Dia pun meyakini, ekosistem pembelajaran startup ini akan mampu memberikan dampak lebih besar dan lebih cepat bagi pendidikan di Indonesia.
Akuisisi Primagama untuk Garap Model Pembelajaran Hybrid
Lembaga bimbingan belajar Primagama kini resmi menjadi bagian dari ekosistem Zenius. Namun, edutech startup itu tidak mempublikasikan nilai kesepakatan akuisisinya.
Kehadiran Primagama diharapkan dapat mendukung Zenius memperkuat komitmennya untuk menciptakan iklim pendidikan yang baru di Indonesia.
"Bergabungnya Primagama ke Zenius merupakan gabungan antara dua ahli di bidang pendidikan yang akan menciptakan inovasi-inovasi terbaik ke depannya demi memajukan kualitas pendidikan Indonesia di masa mendatang," ujar Chief Product and Growth Officer di Zenius, Sony Radhityo.
Sony pun menyoroti jangkauan Primagam yang luas di Indonesia dan sejarah panjang mereka. Oleh karena itu, dia optimistis bahwa kedua perusahaan dapat berkontribusi pada pendidikan di Indonesia.
"Dengan sejarah panjang 40 tahun kehadirannya di Indonesia, Primagama akan berbagi pengalaman dan keahlian mereka dalam mengelola bimbel offline, dan menyediakan basis pengajar yang kuat di seluruh negeri”, tambah Sony.
Advertisement
Rencana Zenius
Zenius akan memperluas jaringan Primagama melalui berbagai teknologi dan inovasi yang relevan untuk menghadirkan pengalaman belajar terbaik bagi siswa.
Selain itu, Zenius juga akan memperkuat kualitas pengajar, kurikulum, dan fasilitas Primagama yang akan mendukung perluasan jaringan lebih lanjut.
Lewat aksi korporasi ini, Zenius akan menggarap model pembelajaran hybrid melalui skema online-merge-offline/OMO.
Zenius menyebut, menjadi model pembelajaran ini akan efektif di masa depan karena siswa akan berinteraksi secara langsung dengan para pengajar (offline), dan bisa mengakses pembelajaran secara online di mana pun dan kapan pun.