Menko Luhut Optimis Penerimaan Negara Makin Moncer dengan Simbara

Simbara bakal mengantisipasi penyalahgunaan wewenang pemerintah kepada badan usaha untuk mengeksploitasi kekayaan alam Nusantara.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 08 Mar 2022, 15:50 WIB
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memberi keterangan pers menjelang pengumuman hasil Pemilu 2019 di Hotel Akmani Jakarta, Senin (20/5/2019). Menko Luhut mengatakan bahwa situasi Indonesia aman meskipun ada beberapa gejolak. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, optimistis penerimaan negara semakin lebih baik dengan sistem informasi mineral dan batu bara (Simbara), khususnya dari sektor minerba.

"Tadi pagi kami baru meluncurkan Simbara. Saya kira akan membuat ekonomi kita makin baik, keuangan kita makin baik , penerimaan negara makin baik," ujar Luhut saat pelaporan SPT pajak di kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Selasa (8/3/2022).

Menurut dia, Simbara bakal mengantisipasi penyalahgunaan wewenang pemerintah kepada badan usaha untuk mengeksploitasi kekayaan alam Nusantara. Luhut tak ingin angka penerimaan negara dari sektor minerba berantakan seperti dulu lagi.

"Ini suatu langkah yang luar biasa, kita menertibkan yang berpuluh-puluh tahun tidak tertib. Sekarang ini baru kita mulai dengan batu bara kemudian kita masuk ke nikel dan yang lain," ungkapnya.

Luhut mengklaim, efisiensi teknologi seperti yang dilakukan melalui Simbara juga baik diterapkan untuk sektor lain. Dalam hal ini, ia memuji Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang sukses meraup penerimaan pajak di atas target.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Penerimaan Negara

Kapal tongkang pengangkut batu bara lepas jangkar di Perairan Bojonegara, Serang, Banten, Kamis (21/10/2021). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor produk pertambangan dan lainnya pada September 2021 mencapai USD 3,77 miliar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Seperti diketahui, penerimaan pajak tahun lalu mencapai angka Rp 1.277,5 triliun, atau 103,9 persen dari target APBN 2021 sebesar Rp 1.229,6 triliun.

"Saya yakin tahun ini (penerimaan pajak) akan lebih meningkat, karena saya lihat sistem kita di bawah pimpinan Bu Ani saya kira makin sangat baik, dan berani memperbaiki ini semua," kata Luhut.

Coba berkaca pada kesuksesan penerimaan pajak, ia juga ingin menerapkannya untuk sektor minerba yang kini masih carut marut.

"Komoditas kita juga seperti mineral sudah di-digitalize. Dari laporan yang kami dapatkan tadi pagi, ternyata banyak laporan-laporan yang tidak sesuai. Itu semua kita verifikasi. Makanya tadi penerimaan Bu Ani tahun ini lebih dari target karena adanya sistem yang lebih baik," tuturnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya