BI: Aliran Masuk Modal Asing Rp 980 Miliar di Pekan Kelima Maret 2022

Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan eksternal yang meningkat.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 02 Apr 2022, 09:53 WIB
Karyawan menghitung uang kertas rupiah yang rusak di tempat penukaran uang rusak di Gedung Bank Indonessia, Jakarta (4/4). Selain itu BI juga meminta masyarakat agar menukarkan uang yang sudah tidak layar edar. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menjabarkan aliran modal asing pda Minggu Kelima Maret 2022. Dalam data BI, nonresiden masih melakukan aksi beli di pasar keuangan Indonesia.

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono menjelaskan, berdasarkan data transaksi 28-31 Maret 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik melakukan beli neto Rp 0,98 triliun atau Rp 980 miliar.

"Dari nilai tersebut terdiri dari jual neto di pasar SBN sebesar Rp 2,34 triliun dan beli neto di pasar saham sebesar Rp 3,33 triliun," jelas dia dalam keterangan tertulis, Jumat (1/4/2022).

Dengan adanya aliran tersebut, maka Premi CDS Indonesia 5 tahun turun ke level 83,15 bps per 31 Maret 2022 dari 94,13 bps per 25 Maret 2022. Hal ini sejalan meredanya risk off di pasar keuangan global.

Selain itu, berdasarkan data setelmen sampai dengan 31 Maret 2022 (ytd), nonresiden jual neto Rp 43,06 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp 30,28 triliun di pasar saham.

Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan eksternal yang meningkat

"Selain itu juga terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut," pungkas Erwin.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Jumlah Uang Beredar Februari 2022 Capai Rp 7.672 Triliun

Teller menghitung mata uang rupiah di bank, Jakarta, Rabu (22/1/2020). Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan penguatan nilai tukar rupiah yang belakangan terjadi terhadap dolar Amerika Serikat sejalan dengan fundamental ekonomi Indonesia dan mekanisme pasar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Februari 2022 tetap tumbuh positif. Posisi M2 pada Februari 2022 tercatat sebesar Rp 7.672,4 triliun atau tumbuh 12,5 persen (yoy).

Posisi M2 ini tetap kuat dibandingkan dengan pertumbuhan pada Januari 2022 sebesar 12,8 persen (yoy). Perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit[1] (M1) sebesar 18,3 persen (yoy) dan uang kuasi sebesar 5,9 persen (yoy).

"Perkembangan M2 pada Februari 2022 sejalan dengan berlanjutnya akselerasi penyaluran kredit di tengah perlambatan ekspansi keuangan pemerintah dan aktiva luar negeri bersih," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi, Bank Indonesia, Erwin Haryono dikutip dari laman bi.go.id, Kamis (24/3/2022).

Penyaluran kredit tumbuh sebesar 5,9 persen (yoy), meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 5,4 persen (yoy).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya