Kemendag Bongkar Aksi Curang Kasir Ritel Modern Simpan Minyak Goreng

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan menduga ada praktik pelanggaran atau permainan di tengah-tengah polemik minyak goreng.

oleh Arief Rahman H diperbarui 08 Mar 2022, 18:30 WIB
Minyak goreng (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan menduga ada praktik pelanggaran atau permainan di tengah-tengah polemik minyak goreng.

Ia menduga ada yang memanfaatkan situasi untuk menjual minyak goreng diatas Harga Eceran Tertinggi (HET).

“Bahkan ada temuan tersendiri, di ritel modern ada ditemukan permainan kasir simpan beberapa kardus dibawah kasir, karena ada yang mau mengambil dengan harga tinggi, kemudian mereka jual di marketplace,” terangnya dalam diskusi virtual, Selasa (8/3/2022).

Ia menyebut, ditengah celah polemik ini masih ada beberapa pihak yang memanfaatkan situasi untuk meraup keuntungan. Bahkan Oke menduga ada permainan di bagian distribusi. Misalnya karena rantai pasok yang cukup panjang, ada aliran distribusi yang tak disalurkan ke pasar.

“Window yang kecil ini, momentum yang kecil ini yang dimanfaatkan berbagai pihak, saya mungkin secara pribadi nanti ke bang Andre (Andre Rosiade Anggota Komisi VI DPR RI) minta dukungan politik, saat ini irigasi yang harusnya dialirkan ke sawah ini malah belok ke perumahan, perumahan ini harus saya atur pasokannya,” terangnya.

Pada kesempatan yang sama Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade menyebut dukungannya terhaap langkah yang akan diambil Kemendag. Jika itu berkaitan dengan perusahaan ‘nakal’ Andre tak segan-segan memanggil pengusaha tersebut untuk menyelesaikan persoalan.

“Saya ingin dengar apa yang ingin dilakukan pemerintah, langkah-langkahnya apa lagi, terorinya apa lagi,” katanya.

“Sekarang ini panggil masing-masing pengusaha-pengusaha itu, kasih tanggung jawab per provinsi, tidak beres cabut izinnya. Begitu. Sekarang itu diajak, kumpulin pengusaha-pengusaha itu,” imbuh dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Minyak Goreng Tidak Langka

Pedagang tengah menata minyak curah yang dijual di pasar di Kota Tangerang, Banten, Kamis (25/11/2021). Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya lonjakan harga di komoditas minyak goreng. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kementerian Perdagangan membantah keluhan masyarakat yang kesulitan mendapatkan minyak goreng kemasan di pasaran. Diketahui saat ini banyak antrean di toko-toko ritel untuk mendapatkan minyak goreng dengan harga yang terjangkau.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan membantah kabar minyak goreng langka di pasaran. Ia menekankan pasokan minyak goreng masih tersedia dengan harga yang cukup tinggi.

“Minyak goreng ini gak langka, tersedia, hanya masalah yang dituntut masyarakat itu mana yang Rp 14 ribu mana yang Rp 13 ribu mana yang Rp 11.500, kalau harga tinggi banyak, di pasar manapun harga tinggi pasti ada, kalaupun gak mau kemana-mana di online harga tinggi ada,” katanya dalam diskusi virtual, Selasa (8/3/2022).

Oke menuturkan sejak penetapan Harga Eceran Tertinggi oleh Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, distribusi minyak goreng saat ini telah terpengaruh. Ia menegaskan saat ini minyak goreng yang terdistribusi di pasaran adalah minyak goreng harga murah.

Artinya, seharusnya HET minyak goreng sudah berlaku seiring dengan stok minyak goreng yang mudah didapatkan masyarakat.

“Prinsipnya minyak goreng saat ini minyak goreng yang saat ini sudah dikategorikan harusnya minyak goreng murah, tapi ada yang mempermainkan ini, baik dari alirannya maupun dari harganya,” tegasnya.

Ia menyebut, dalam mengupayakan harga murah itu, sejak 14 Februari 2022 lalu telah mengguyur pasokan minyak goreng ke 34 provinsi. Ia menyebut telah menggelontorkan 20 juta liter per hari.

“Dengan asumsi kebutuhan minyak goreng untuk industri mikro kecil dan rumah tangga itu 327 juta liter per bulan kalau normal, artinya sejak tanggal 14 februari kami sudah gandakan 20 juta liter, banjir harusnya, karena 20 juta liter perhari dalam 15 hari aja kita sudah bisa meng-ini-kan 370 juta liter,” terangnya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya