Liputan6.com, Jakarta - Game metaverse berbasis blockchain Avarik Saga mengumumkan kolaborasi dengan TokoVerse, sebuah sistem blockchain terintegrasi di bawah naungan Tokocrypto.
Saat ini Avarik Saga mengklaim sebagai gim role-playing P2E (Play-to-Earn) berbasis jaringan Ethereum dengan pertumbuhan terpesat di Indonesia.
Kolaborasi kedua pihak diharapkan tidak hanya membuka lebih banyak akses bagi masyarakat Indonesia yang ingin mendapati manfaat dari kripto dan NFT, tetapi juga memungkinkan Avarik Saga untuk menarik komunitas pecinta gim lebih besar.
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, Tokocrypto menyebut upaya mereka untuk terjun di sektor GameFi mempermudah rencana mereka untuk mengedukasi masyarakat umum tentang pemanfaatan potensi finansial yang ditawarkan gim berbasis blockchain.
"Kami percaya kolaborasi dengan Tokocrypto akan memungkinkan Avarik Saga untuk bisa menjangkau komunitas kripto terbesar yang ada di Indonesia," ujar Kevin Cahya, CEO di Avarik Saga.
GameFi adalah kombinasi dari gim tradisional, NFT, dan Decentralized Finance (DeFi).
Berkat blockchain, kini gim tidak lagi hanya berperan sumber hiburan, tetapi juga menjadi jalan untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Hal ini membuat konsep GameFi berkembang dalam beberapa tahun terakhir.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dukungan Pengembangan
Pada kesempatan kali ini, Avarik Saga akan menjadi gim perdana yang akan meraih dukungan pengembangan dari ekosistem TokoVerse.
"Industri blockchain bisa dibilang adalah industri yang masih sangat muda. Kita perlu berkolaborasi sebanyak mungkin dengan berbagai pihak," tutur Pang Xue Kai, CEO di Tokocrypto.
Avarik Saga, menurut Kai, berpotensi untuk berkembang sangat cepat di masa depan. Oleh sebab itu, kata dia, penting bagi TokoVerse untuk terus mendorong dan mendukung pionir industri blockchain seperti Avarik Saga.
"Kami percaya yang lainnya akan mengikuti jejak mereka dengan inovasi yang lebih tidak terduga," kata Kai.
Advertisement
Terinspirasi Axie Infinity
Avarik Saga pertama kali dikembangkan ketika pertumbuhan crypto berkembang pesat secara global dan diadopsi secara besar-besaran di dunia gim.
Terinspirasi oleh kepopuleran Axie Infinity, tim pengembang Avarik Saga melihat bagaimana gim tersebut dapat membantu orang-orang berpenghasilan rendah dan menengah untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
Kevin dan timnya kala itu termotivasi untuk melakukan hal serupa di Indonesia, mengingat di Indonesia ada sekitar 111 juta gamer potensial.
"Kami ingin mengembangkan sebuah gim yang menarik untuk semua lapisan masyarakat supaya mereka bisa berinvestasi sambil menyelami dunia digital," tutur Kevin.
Infografis Dampak Bermain Game Berlebihan
Advertisement